JAKARTA - Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) diminta mencermati gelagat paham radikal. Bahya radikalisme dan terorisme merupakan ancaman yang nyata. Permintaan ini disampaikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo,di Jakarta, Rabu (24/11).

Dia mengingatkan bahwa ancaman bahaya radikalisme dan terorisme terus mengintip. "Setelah 75 tahun merdeka, tantangan bangsa yang semakin mengancam adalah masalah radikalisme dan terorisme. Ancaman ini nyata," kata Tjahjo.

Menurut Tjahjo, pengaruh paham radikal strateginya bermacam-macam. Mereka menyusup lewat berbagai cara, bahkan ke lembaga resmi. Mereka lalu menanamkan pengaruhnya. Maka, setiap aparatur harus berani menentukan sikap lawan atau kawan.

"Ancaman tersebut bisa berasal dari perorangan, kelompok, atau golongan yang ingin mengacaukan kehidupan berbangsa dan bernegara," tandasnya. Tjahjo menambahkan,Pancasila sebagai dasar kehidupan bernegara harus dipegang teguh dan diimplementasikan. Menurut dia, implementasi nilai-nilai Pancasila bisa menangkal paham-paham radikalisme.

"Amalkan, implementasikan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada satu agama negara kita dan dunia yang mengajarkan permusuhan," tegas Tjahjo. Pemerintah sendiri, lanjut Tjahjo, telah memiliki beberapa instrumen untuk mencegah dan memberantas radikalisme, terutama di lingkup ASN.

Salah satunya, tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Penanganan Radikalisme ASN oleh 11 kementerian dan lembaga. Juga sudah ada portal aduan ASN sebagai sistem pelaporan atas pelanggaran ASN.

Sementara itu, tantangan bangsa lainnya adalah korupsi. Area-area rawan korupsi seperti perencanaan, penganggaran, bantuan sosial, hibah, retribusi, penyediaan barang dan jasa.

Aparatur, khususnya para pejabat kementerian diharapkan bisamenjadi contoh mencegah dan menekan praktik korupsi.

Tantangan yang tak kalah berat adalah penyalahgunaan narkotika. " Saya minta para ASN mengingatkan saudara, keluarga, dan teman-teman untuk menjauhi obat-obatan terlarang tersebut," pinta Tjahjo.

Saat ini di sejumlah daerah ada tantangan nyata lainnya berupa bencana alam dan nonalam. Banjir, gempa bumi, dan gunung meletus bisa setiap saat terjadi. Apalagi Nusantara masuk dalam lingkar cincin api, zona aktivitas seismik yang terdiri dari busur vulkanik dan palung di dasar laut.

Bencana nonalam termasuk pandemi Covid-19 masih berlangsung. "Ini perlu dijawab semua elemen bangsa.Semua pihak harus saling mendukung dalam memutusmata rantai Covid-19 dengan protokol kesehatan yang ketat," tandasnya.

Baca Juga: