Ketegangan yang terjadi antara Tiongkok dan Taiwan terus memanas. Kini, Taiwan menekankan akan menggunakan haknya untuk membela diri dan melakukan serangan balasan jika militer Tiongkok memasuki wilayahnya.
Pernyataan Taiwan tersebut dikeluarkan usai Tiongkok meningkatkan aktivitas militernya di dekat pulau tersebut.
"Kepada pesawat dan kapal yang memasuki wilayah perairan dan udara kami sejauh 12 mil laut, tentara nasional akan menggunakan hak untuk membela diri dan menyerang balik tanpa pengecualian," kata Wakil Kepala Staf Umum Operasi dan Perencanaan Taiwan, Lin Wen-Huang, dikutip dari Reuters, Kamis (1/9).
Beijing, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok, telah menggelar latihan perang di sekitar pulau itu bulan ini sebagai reaksi atas kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taipei.
Para pejabat pertahanan Taiwan mengatakan patroli militer Tiongkok dengan "intensitas tinggi" terus berlangsung. Mereka juga mengatakan bahwa Beijing berniat untuk menjadikan Selat TAiwan yang memisahkan kedua belah pihak sebagai "laut dalam" Tiongkok menjadi sumber ketidakstabilan di wilayah itu.
Taiwan juga mengeluhkan pesawat tak berawak milik Tiongkok berulang kali terbang dekat dengan pulau kecilnya.
Taiwan menembakkan tembakan peringatan ke pesawat tak berawak Tiongkok untuk pertama kalinya pada hari Selasa tak lama setelah Presiden Tsai Ing-wen memerintahkan militer untuk mengambil "tindakan balasan yang kuat" terhadap apa yang disebutnya provokasi Beijing.
Tentara Taiwan mengatakan pasukannya kembali menembakkan tembakan peringatan dan suar pada hari Rabu ke drone yang mendengung di pulau-pulau kecil di rantai Kinmen, yang terletak di lepas pantai dari kota Xiamen dan Quanzhou di Tiongkok.
Taiwan bulan ini mengusulkan kenaikan anggaran pertahanan sebesar dua digit, di antaranya untuk membeli jet tempur baru. Usulan itu dibuat beberapa pekan setelah Tiongkok menggelar latihan yang mencakup penembakan rudal di atas Ibu Kota Taipei.
Angkatan Bersenjata Taiwan memiliki peralatan militer yang lengkap, tetapi kuantitasnya kalah jauh dengan Tiongkok.
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen telah melakukan program modernisasi dan memprioritaskan belanja pertahanan. Tiongkok tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk merebut kendali atas Taiwan.
Taipei menolak klaim kedaulatan Beijing atas Taiwan dengan mengatakan bahwa Republik Rakyat Tiongkok tidak pernah memerintah di pulau itu dan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.