VIENTIANE - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) serta KTT terkait lainnya pada Jumat (11/10) berakhir di Vientiane, Laos, dengan menyoroti sebuah kawasan yang lebih terkoneksi dan tangguh dalam mempromosikan perdamaian dan pembangunan global.

Perdana Menteri (PM) Laos, Sonexay Siphandone, pada upacara penutupan KTT menyebutkan bahwa agenda tersebut mengadopsi dan menetapkan lebih dari 90 dokumen hasil. Dia juga menekankan pentingnya upaya kolektif Asean dalam memastikan kelangsungan proses pembangunan komunitas Asean.

PM Sonexay mengungkapkan bahwa KTT itu serta keketuaan Laos di Asean pada 2024 telah berjalan dengan sukses. Dia mengatakan negara-negara yang berpartisipasi sepakat untuk lebih lanjut meningkatkan kerja sama yang lebih efektif dan efisien, serta saling menguntungkan di segala bidang. "Kami melakukan diskusi yang komprehensif, jujur, konstruktif, dan bermanfaat," ucap PM Laos.

PM Sonexaymenilai implementasi Visi Komunitas Asean 2025 telah meletakkan sebuah fondasi yang kokoh bagi pengembangan rencana strategis dalam mengimplementasikan Visi Komunitas Asean 2045 yang bertujuan untuk membangun sebuah komunitas Asean yang tangguh, inovatif, dinamis, dan berpusat pada masyarakat.

Didirikan pada 1967, Asean beranggotakan Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Blok tersebut telah membentuk sejumlah mekanisme seperti Tiongkok-Asean, Asean Plus Tiga, dan KTT Asia Timur, yang menjadi platform-platform penting dalam memajukan kerja sama dan integrasi regional.

Keketuaan Malaysia

Dalam upacara penutupan tersebut, Laos menyerahkan keketuaan Asean pada 2025 kepada Malaysia. Pada keketuaannya, Malaysia telah memilih mengangkat tema Inklusivitas dan Keberlanjutan yang merefleksikan aspirasi negara anggota untuk kemajuan bersama dan memastikan tidak ada satupun yang tertinggal, kata PM Anwar Ibrahim.

Dalam sambutannya pada upacara penyerahan Keketuaan Asean dari Laos ke Malaysia di Vientiane, Laos, Jumat, PM Anwar mengatakan tahun 2025 akan menjadi babak pentingbagi Asean yang akan memperingati 10 tahun berdirinya komunitas Asean.

Asean, kata PM Anwar, akan mengukir tonggak baru lewat Visi Komunitas Asean 2045, yang memetakan arah masa depan bersama untuk dua dekade mendatang. Ia pun mengatakan setiap tindakan dan keputusan akan dipandu oleh prinsip konsensus, secara bersama-sama menegaskan kembali komitmen untuk membangun arsitektur regional yang terbuka, inklusif dan berbasis aturan.

"Perjalanan Asean diawali hampir enam dekade lalu, terinspirasi oleh sebuah visi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan. Hari ini Aseanberdiri kuat, siap untuk merangkul masa depan dengan keyakinan," ucapnya. Ant/Xinhua/I-1

Baca Juga: