SINGAPURA - Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada Jumat (20/10) menyerukan "segera diakhiri" kekerasan di Timur Tengah ketika konflik Israel-Hamas berkecamuk.

Dalam sebuah pernyataan, para menteri luar negeri ASEAN mengatakan "sangat prihatin" atas meningkatnya konflik bersenjata di Timur Tengah baru-baru ini.

"Kami mendesak diakhirinya kekerasan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa lebih lanjut dan menyerukan penghormatan penuh terhadap hukum kemanusiaan internasional," kata blok tersebut.

"Kami menyerukan semua pihak untuk menciptakan koridor kemanusiaan yang aman, cepat dan tanpa hambatan."

Kelompok militan Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera sekitar 200 orang.

Sebagai tanggapan, Israel mengepung Gaza, melancarkan gelombang serangan ke daerah kantong Palestina, memberlakukan blokade dan mengerahkan pasukan di perbatasannya menjelang serangan darat yang diperkirakan akan dilakukan.

ASEAN mengatakan dalam pernyataannya: "Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang menyebabkan kematian dan cederanya warga sipil, termasuk warga negara ASEAN."

ASEAN juga menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan yang akan memungkinkan Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan "konsisten dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan".

"Ini akan menjadi satu-satunya jalan yang layak untuk menyelesaikan akar penyebab konflik."

ASEAN juga meminta semua pihak untuk melindungi dan menjamin keselamatan dan keamanan seluruh warga sipil, serta pembebasan seluruh sandera.

Mereka juga menekankan kembali komitmennya untuk memberikan bantuan darurat kepada warga negara ASEAN, sesuai dengan pedoman blok tersebut.

"Kami mendesak masyarakat internasional untuk mendukung proses perdamaian guna menjamin perdamaian jangka panjang dan stabilitas di kawasan," kata pernyataan itu.

Baca Juga: