Sejumlah agenda diusung oleh Indonesia dalam KTT Peringatan ASEAN-India 2018, yaitu kerja sama maritim, kerja sama ekonomi dan kerja sama politikkeamanan.
New Delhi - Presiden Joko Widodo menyampaikan agar kerja sama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of South East Asian Nations (ASEAN) dan India dapat menciptakan kestabilan perdamaian dan kesejahteraan di kawasan Indo- Pasifik.
"Saya percaya melalui ASEAN- lead Mechanism dan melalui kemitraan ASEAN-India, kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil dan sejahtera dapat tercapai,"
kata Presiden dalam sesi Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Peringatan ASEAN- India 2018 bersama Perdana Menteri India, Narendra Modi, dan para Kepala Negara/ Kepala Pemerintahan ASEAN, di Rasthrapati Bhawan, New Delhi , Kamis, (25/1).
Sejumlah kepala negara/pemerintahan turut serta dalam acara itu. Mereka adalah Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Perdana Menteri Singapore, Lee Hsien Long, Perdana Menteri Thailand, Prayut Can-o-cha,
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, Perdana Menteri Laos, Thongloun Sisoulith, Pemimpin Myanmar, Da Au Aung San Suu Kyi, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, Perdana Menteri Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah.
Sejumlah agenda diusung oleh Indonesia dalam KTT Peringatan ASEAN-India 2018, yaitu kerja sama maritim, kerja sama ekonomi dan kerja sama politik-keamanan.
ASEAN-India berpotensi besar menjadi salah satu generator ekonomi dunia dengan pasar mencapai dua miliar orang dan total Produk Domestik Bruto mencapai 25 miliar dollar AS. Hubungan strategis India-ASEAN dapat ditingkatkan melalui tiga aspek yaitu perdagangan, konektivitas dan kebudayaan.
Menurut Presiden, konsep Indo-Pasifik dapat dikembangkan secara alami berdasarkan Treaty of Amity and Cooperation of ASEAN karena seluruh negara kunci telah tercakup.
Pengembangan konsep Indo- Pasifik perlu dilakukan secara terbuka, inklusif yang berdasar kepada budaya dialog, mengutamakan kepentingan bersama dan menjunjung tinggi hukum internasional.
Konsep tersebut dapat menghindari potensi rivalitas yang tidak sehat dan dapat menimbulkan "power projection". Pengembangan konsep Indo-Pasifik akan berlangsung dengan baik jika dilakukan melalui pendekatan building blocks, antara lain melalui penguatan kerja sama bilateral dan plurilateral seperti ASEANIndia;
penguatan mekanisme kawasan seperti melalui The Indian Ocean Rim Association (IORA) di Samudra Hindia, dan ASEAN-lead Mechanisms khususnya East Asia Summit Samudra Pasifik; pengaitan dan pengintegrasian mekanisme kerja sama Samudra Hindia dan Pasifik.
"Dengan penguatan building blocks akan tercipta pula kawasan Indo-Pasifik yang menjadi salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi, pusat perdagangan dan industri dunia," kata Presiden.
Tulang Punggung
Presiden menggarisbawahi kerja sama maritim adalah kunci dalam pengembangan arsitektur kawasan Indo-Pasifik dan Indonesia memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kerja sama maritim, baik melalui IORA maupun European Atherosclerosis Society (EAS).
"Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyampaikan penghargaan atas dukungan India terhadap sentralitas ASEAN. Saya optimis, ASEAN dan India akan dapat menjadi tulang punggung kerja sama Indo-Pasifik," jelas Presiden.
Pada awal pidatonya, Presiden mengatakan bahwa tahun lalu, negara-negara anggota memperingati 50 tahun berdirinya ASEAN. Pada saat yang hampir bersamaan juga memperingati 25 tahun kemitraan ASEAN-India.
"Jika selama 50 tahun, ASEAN telah berhasil menciptakan ekosistem perdamaian dan kesejahteraan di Asia Tenggara maka kemitraan ASEAN-India juga harus dapat memberikan kontribusi yang sama untuk kawasan yang lebih luas," tambah Presiden.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan resmi ke India untuk menghadiri KTT ASEANIndia di New Delhi pada 25-26 Januari 2018. Selain itu, Presiden akan menghadiri perayaan India Republic Day yang memperingati pengesahan konstitusi India. fdl/Ant/P-4