JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoptimalkan layanan penyeberangan perintis, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Optimalisasi tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan sektor pariwisata nasional.

Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin mengatakan perseroan memiliki tiga peran dalam pengembangan layanan penyeberangan untuk mendukung konektivitas dan kemajuan pariwisata di Tanah Air. Pertama, sebagai pioneer atau menjadi perintis dalam pengembangan wilayah baru dengan membuka lintasan untuk mendukung pergerakan masyarakat dan lalu lintas barang.

Kedua, lanjutnya, sebagai enabler atau penyedia layanan reguler untuk aktivitas sehari-hari. Ketiga, sebagai active player dalam berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata dengan menyediakan konektivitas dan amenities.

"Hingga semester I-2023, sebanyak 226 unit kapal dioperasikan untuk melayani 307 lintasan dengan rincian segmen komersial sebanyak 140 unit kapal, dengan rincian dari 87 unit kapal ASDP dan 53 unit kapal anak usaha Jembatan Nusantara (61,95 persen) yang melayani 100 lintasan dimana 92 lintasan oleh ASDP dan 8 lintasan oleh JN (32,57 persen) dan segmen perintis sebanyak 86 unit kapal (38,05 persen), yang melayani 207 lintasan (67,43 persen)," kata Shelvy dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/8).

Data pada semester I-2023, tambahnya, lintasan perintis dengan porsi 67 persen itu menyumbang 17 persen pendapatan atau sebesar 279 miliar rupiah dan lintasan komersial dengan porsi 33 persen, memberikan kontribusi pendapatan 83 persen atau senilai 1,3 triliun rupiah. Total penumpang yang dilayani kapal perintis periode semester I-2023 mencapai 626.784 orang.

Shelvy juga melanjutkan sejak 2018 hingga 2023, tren layanan di lintasan perintis terus meningkat dengan pertumbuhan sebesar 8,8 persen per tahun.

Wisata Pilihan

Berada di wilayah yang cukup sulit dijangkau dengan moda transportasi darat ataupun udara, ASDP hadir sebagai penyedia jasa transportasi menuju sejumlah destinasi wisata di jalur perintis, seperti Wakatobi, Sulawesi Tenggara, yang dikenal dengan slogan Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segitiga Karang Dunia. Keindahan wisata bawah laut ini dapat dicapai dengan KMP Sultan Murhum II, yang melayani rute Kamaru-Kaledupa-Tomia-Binongko.

"Kemudian, ASDP hadir dengan layanan perintis KMP Lema di wilayah Sorong-Papua yang melayani rute Sorong-Waigeo, Sorong-Babo, Sorong-Kokas. Di wilayah paling timur Indonesia ini, wisatawan dapat menikmati perjalanan menuju destinasi wisata kelas dunia Raja Ampat yang dijuluki sebagai The Last of Paradise. Selain KMP Lema, ASDP juga mengoperasikan KMP Terubuk I, Sorong-Arefi, Arefi-PAM, Sorong-Linmalas, untuk menuju Raja Ampat," jelasnya.

Melalui layanan kapal perintis ASDP, kata Shelvy destinasi wisata yang disinggahi kapal perintis ASDP semakin berkembang, sehingga meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakatnya.

Baca Juga: