JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berkomitmen menjalankan bisnis berkelanjutan melalui pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) alias corporate social responsibility (CSR). Karenanya, perseroan mengubah strategi CSR untuk mendorong kinerja bisnis serta mendukung kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan.
Kini, strategi lCSR bertumpu pada 5P: People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership yang menjadi bagian dari strategi operasional perusahaan. Sebelumnya, program itu bertumpu pada 3P: people, planet, profit dan hanya bersifat filantropi
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan ASDP mengubah haluan tersebut bukan semata memberikan kemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, tetapi juga untuk kemajuan perusahaan.
"ASDP kini mengubah strategi CSR untuk fokus pada program SDGs dengan prioritas program pendidikan, lingkungan, pemberdayaan UMKM dan kesehatan karena kami merasa dengan filantropi saja tidak cukup," kata Shelvy dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/2).
Dia menambahkan perusahaan yang memanfaatkan program berorientasi pada 5P akan meningkatkan value atau nilai perusahaan sehingga keberlanjutan bisnis perusahaan bisa tercapai.
Di sisi profit, ASDP mengarahkan program TJSL yang sejalan dengan operasional perusahaan. Lalu, di sisi people, dilakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan, seperti peningkatan peran perempuan pesisir lewat program Pelatihan Menjahit di Merak, Banten; pemberdayaan masyarakat melalui seni di Labuan Bajo, Nus Tenggara Timur;, dan beasiswa tingkat sarjana di Universitas Teknologi Sumbawa untuk anak-anak sekitar pelabuhan.
Pelestarian Lingkungan
Adapun di sisi planet, secara khusus 35 persen kegiatan TJSL ditujukan sebagai program pelestarian lingkungan, khususnya laut dan pantai.
"Secara khusus kami memasukkan aspek lingkungan dalam misi perusahaan kami, dan itu yang menggambarkan betapa lingkungan menjadi hal yang penting bagi kami," katanya.
Tidak hanya itu, kata Shelvy pihaknya terus mendukung program inisiasi Kementerian BUMN yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya yaitu PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Program itu difokuskan bagi kalangan perempuan pelaku usaha, termasuk istri pekerja BUMN.
Akhir pekan lalu, Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga dalam kegiatan BUMN bersama keluarga Pekerja di Banyuwangi, Jawa Timur yang dihadiri lebih dari 350 keluarga pekerja PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Perkebunan Nusantara XII, Pelindo dan Angkasa Pura II. Dalam kegiatan tersebut, anggota keluarga pekerja dari ASDP turut hadir sekitar 80 orang, yang turut berpartisipasi dalam kegiatan sinergi sosialiasasi program PNM Mekaar.