WASHINGTON - Amerika Serikat diharapkan dapat mengunci gelar Piala Emas keenam mereka pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis (27/7) pagi WIB, ketika mereka menghadapi Jamaika yang berupaya menjadi negara keempat yang mampu memenangi turnamen dua tahunan ini. Jamaika mengalahkan juara bertahan Meksiko dengan skor 1-0 untuk mencapai final kejuaraan CONCACAF kedua kalinya secara beruntun setelah 2015.

"The Reggae Boyz" akan menjadi tim underdog saat melawan AS yang dibesut Bruce Arena di Santa Clara. Namun sejauh ini mereka sulit ditundukkan di turnamen ini, dengan hanya kemasukan dua gol dari lima pertandingan.

"Menurut saya, mereka adalah tipe tim Jamaika yang berbeda dibanding yang kami lihat pada masa lalu," kata Arena. "Mereka memiliki banyak disiplin, mereka sangat kuat saat bertahan, dan sulit untuk bermain melawan mereka. Bagi saya ini bukan hal yang biasa Anda lihat dari tim Jamaika."

Nuansa rasa puas apapun yang muncul di kamp AS akan segera musnah oleh kenangan kekalahan mengejutkan 1-2 dari Jamaika pada semifinal Piala Emas dua tahun silam. "Mereka berada di final berdasarkan usahanya," kata kiper AS Tim Howard kepada para pewarta pekan ini.

"Mereka telah melakukannya dengan sangat baik. Mereka adalah tim yang kuat, sangat atletis, dan mereka telah memperlihatkan bahwa mereka bertahan dengan baik. Mereka keluar dengan menggebrak dan mereka menimbulkan masalah-masalah dengan kecepatan mereka."

Howard mengatakan AS terbiasa bekerja keras untuk meraih kemenangan-kemenangan, setelah mereka mengatasi El Salvador dan Kosta Rika melalui pertandingan yang berjalan sengit dan penuh duel fisik. "Itu akan menjadi pertandingan ketat bagi kami," tambah pria 38 tahun ini. "Menurut saya dua pertandingan terakhir begitu keras bagi kami. Yang satu ini tidak berbeda."

Bagi tuan rumah, gelar Piala Emas akan menjadi suntikan kepercayaan diri sebelum perhatian beralih ke fase akhir kualifikasi untuk Piala Dunia 2018. Itu juga akan menandai laju 14 pertandingan tanpa kekalahan bagi tim sejak Arena mengambil alih tim dari Juergen Klinsmann pada November. Rtr/drb/S-1

Baca Juga: