WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya, Senin (19/7), menuduh Tiongkok melakukan kampanye peretasan dunia maya global. Tudingan ini membuka babak baru perseteruan di antara AS dan Tiongkok.

"AS dan negara-negara di seluruh dunia meminta pertanggungjawaban Republik Rakyat Tiongkok atas pola perilakunya yang tidak bertanggung jawab, mengganggu, dan tidak stabil di dunia maya. Semua ini merupakan ancaman besar bagi ekonomi dan keamanan nasional kita," kata Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken, dalam pernyataan tertulisnya.

Tudingan itu dilontarkan AS bersama NATO, Uni Eropa, Inggris, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Kanada.

Kementerian Kehakiman AS di hari yang sama mendakwa empat warga negara Tiongkok, yang terdiri dari tiga pejabat keamanan dan satu peretas kontrak, dalam kampanye peretasan global yang ditujukan untuk lusinan perusahaan, universitas, dan lembaga pemerintah di AS dan negera-negara lain.

Kegiatan peretasan berlangsung sejak 2011 hingga 2018, dan berfokus ke informasi yang secara signifikan akan menguntungkan perusahaan dan bisnis Tiongkok, demikian pernyataan Kementerian Kehakiman.

Sikap Keras

Pemerintah AS mengambil sikap keras terhadap aksi peretasan sebulan setelah Presiden Joe Biden bertemu dengan para pemimpin G7 dan NATO. Dalam pertemuan puncak G7 di Cornwall, Inggris, para pemimpin negara anggota G7 menyepakati tudingan AS tentang keterlibatan Tiongkok dalam aksi peretasan global.

Pemerintah AS secara resmi mengaitkan aksi peretasan ke dalam Microsoft Exchange Server yang terungkap pada Maret dengan "aktor dunia maya yang berafiliasi dengan" Kementerian Keamanan Negara Tiongkok, demikian pernyataan Blinken.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar. Pejabat Tiongkok sebelumnya mengatakan Tiongkok juga menjadi korban peretasan dan menentang segala bentuk serangan dunia maya.

Para pejabat AS mengatakan ruang lingkup dan skala peretasan yang dikaitkan dengan Tiongkok, berikut perekrutan peretas, telah mengejutkan mereka.

"Kementerian Keamanan Negara Tiongkok telah membina ekosistem peretas kriminal yang melakukan aktivitas yang disponsori negara dan kejahatan dunia maya untuk keuntungan finansial mereka sendiri," kata Blinken.

Badan-badan keamanan dan intelijen AS akan menguraikan lebih dari 50 teknik dan prosedur yang digunakan "aktor yang digerakkan Beijing" dalam menargetkan jaringan AS, kata seorang pejabat senior pemerintah.

n Rtr/N-3

Baca Juga: