Ada krisis yang berkembang di Afganistan. Banyak pertempuran, pemadaman listrik, dan jaringan telekomunikasi mati. Tidak ada obat-obatan karena apotek tutup.
KABUL - Taliban dituduh telah membantai puluhan warga sipil untuk balas dendam. Pembunuhan ini bisa menjadi kejahatan perang. Demikian pernyataan bersama Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) dan Inggris di media sosial, Selasa (3/8).
Semenara itu, militer Afghanistan dilaporkan tengah berjuang untuk mempertahankan kota besar pertama agar tidak jatuh ke tangan Taliban. Kelompok Taliban membantai warga sipil di Kandahar yang ditinggalkan pasukan Inggris dan AS karena ditarik kembali ke negara masing-masing.
"Pemimpin Taliban harus bertanggung jawab atas kejahatan para pejuang mereka. Jika tidak dapat mengendalikan pejuang Anda sekarang, tidak akan disertakan dalam urusan pemerintahan nanti," tambah pernyataan tersebut.Sedangkan, anggota tim perunding Taliban yang berbasis di Doha, Suhail Shaheen, mengatakan bahwa cuitan yang berisi tuduhan itu "laporan tidak berdasar."
Kecaman diplomatik AS dan Inggris datang setelah Komisi Hak Asasi Manusia Independen Afghanistan juga mengatakan bahwa para pejuang Taliban terlibat dalam pembunuhan balas dendam di Spin Boldak.
"Setelah mengambil alih distrik Spin Boldak, Taliban mengejar dan mengidentifikasi pejabat pemerintah dulu dan sekarang. Mereka lalu membunuhi orang-orang yang tidak memiliki peran tempur dalam konflik tersebut," lanjut Komnas. Diperkirakan setidaknya 40 orang telah dibunuh Taliban.
Sementara itu, pejuang Taliban terus menyerang setidaknya di tiga ibu kota provinsi: Lashkar Gah, Kandahar, dan Heart. Ini terjadi, setelah pertempuran sengit akhir pekan lalu yang menyebabkan ribuan warga sipil melarikan diri. Perang telah meningkat sejak awal Mei. Taliban memanfaatkan tahap akhir penarikan pasukan asing pimpinan AS, setelah hampir 20 tahun di negara itu.
Tanpa Henti
Pertempuran berlanjut di kota selatan Afghanistan, Lashkar Gah, awal pekan ini, saat pasukan Afghanistan membalas serangan baru dari Taliban. "Pasukan Afghanistan menyerang dari darat dan juga serangan udara untuk memukul mundur Taliban," kata seorang pengamat militer, di Helmand.
Sedangkan penduduk, Hawa Malalai, mengatakan bahwa ada krisis yang berkembang di kota itu."Ada pertempuran, pemadaman listrik, danjaringan telekomunikasi mati. Tidak ada obat-obatan dan apotek tutup," ujarnya.
Badan amal medis, Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres/MSF) mengatakan korban meningkat di Lashkar Gah. "Telah terjadi tembakan tanpa henti, serangan udara dan mortir di daerah padat penduduk. Rumah-rumah dibom dan banyak orang menderita luka parah," kata koordinator kelompok bantuan untuk Helmand, Sarah Leahy.
Helmand selama bertahun-tahun adalah pusat kampanye militer AS dan Inggris di Afghanistan. Kini kota ini tergelincir lebih dalam ke dalam ketidakstabilan. Hilangnya Lashkar Gah akan menjadi pukulan strategis dan psikologis besar-besaran bagi pemerintah.
Padahal pemerintah telah berjanji untuk mempertahankan ibu kota provinsi dengan segala cara setelah kehilangan sebagian besar perdesaan yang jatuh ke Taliban selama musim panas. Pertempuran juga meningkat di beberapa distrik di provinsi Kandahar, bekas benteng Taliban, dan di pinggiran ibu kotanya. Sedangkan di barat, ratusan pasukan komando juga membela Herat setelah berhari-hari bertempur sengit. SB/aljazeera/G-1