JAKARTA - Meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok membuat harga-harga saham di Bursa AS anjlok, Senin (5/8), kemudian bergaung ke seluruh dunia, sementara harga saham di Bursa Asia mengalami penurunan tajam pada Selasa (6/8).

Indeks acuan Nikkei Jepang turun hampir 135 poin pada penutupan sesi perdagangan Selasa, sedangkan indeks Shanghai Tiongkok turun hampir 40 poin, merosot sedikit di atas satu persen. Indeks saham Australia turun 162 poin, merosot di atas dua persen. Indeks Hang Seng Hong Kong turun lebih dari setengah persen pada akhir perdagangan.

Aksi jual di Asia terjadi hanya beberapa jam setelah Wall Street mencatat kerugian terburuk tahun ini, dengan indeks S&P 500 turun tiga persen, sementara indeks Nasdaq merosot 3,5 persen dan Dow Jones turun hampir 3 persen. Aksi jual dipicu oleh keputusan Beijing yang membiarkan yuan jatuh ke titik terendah dalam 11 tahun sehingga memicu tanggapan marah Presiden Donald Trump.

Melalui cuitannya, Trump menuduh Tiongkok memanipulasi mata uang. Beberapa jam kemudian, Departemen Keuangan AS menyatakan Tiongkok sebagai manipulator mata uang.

"Yield" Jatuh

Sementara itu, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS jatuh pada Senin (5/8), dengan imbal hasil obligasi periode 10 tahun mencapai level terendah sejak November 2016. Kondisi ini dikhawatirkan bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi dan mendorong kenaikan obligasi. Pasar obligasi mencatat pengembalian total 1,31 persen pada minggu lalu, yang merupakan kenaikan mingguan terbesar sejak November 2011.

Pada akhir perdagangan, imbal hasil atas obligasi AS untuk 10-tahun turun 12,7 basis poin menjadi 1,7278 persen. Imbal hasil itu mencapai 1,728 persen pada Senin pagi (5/8), terendah sejak 9 November 2016, sehari setelah Trump terpilih sebagai presiden.

Imbal hasil surat utang pemerintah dua tahun yang sensitif terhadap pandangan tentang kebijakan Fed, menyentuh 1,571 persen, terendah sejak November 2017. Imbal hasil ini terakhir 14,7 basis poin lebih rendah pada 1,5753 persen.

Ant/SB/AR-2

Baca Juga: