WASHINGTON - Koordinator Indo-Pasifik AS, Kurt Campbell mengatakan pada hari Jumat (12/8) bahwa Tiongkok "bereaksi berlebihan" terhadap kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan dan menggunakannya sebagai dalih untuk mencoba mengubah status quo di Selat Taiwan.

Tanggapan Amerika akan sabar dan efektif, dan kehadiran serta sikap AS di kawasan itu akan menjelaskan perilaku Tiongkok yang lebih tidak stabil, kata Campbell kepada para wartawan melalui telepon, seperti dilaporkan VOA, Sabtu (13/8).

"Tiongkok telah bereaksi berlebihan dan tindakannya terus bersifat provokatif, tidak stabil dan belum pernah terjadi sebelumnya," kata Campbell. Dia menyebut tindakan Tiongkok itu sebagai bagian dari "kampanye tekanan intensif" terhadap Taiwan.

"Itu belum berakhir, dan kami perkirakan itu akan terus berlanjut dalam beberapa minggu dan bulan mendatang," kata Campbell. Dia menambahkan bahwa beberapa kapal perang Tiongkok tetap berada di sekitar Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pada hari Kamis (11/8) bahwa ancaman kekuatan Tiongkok tidak berkurang, meskipun latihan militer terbesar Beijing di sekitar pulau itu setelah kunjungan Pelosi minggu lalu tampaknya akan berkurang.

Campbell menegaskan kembali bahwa Amerika Serikat akan melakukan transit udara dan laut standar melalui Selat Taiwan dalam beberapa minggu mendatang, dan akan mengumumkan "peta jalan ambisius" untuk negosiasi perdagangan dengan Taiwan dalam beberapa hari mendatang.

Baca Juga: