Ketegangan di kawasan Semenanjung Korea makin memanas. AS dilaporkan telah menempatkan pesawat bomber strategis di Guam untuk antisipasi meningkatnya provokasi dari ­Korut.

SEOUL - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) tampak telah mengerahkan pesawat bomber strategis B-1B Lancer ke Guam di tengah indikasi kemungkinan uji coba nuklir ketujuh Korea Utara (Korut) semakin dekat.

Menurut pelacak aviasiAircraft Spotspada Rabu (19/10), dua pesawat B-1B Lancer diterbangkan dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth di South Dakota, Amerika Serikat (AS), dan tiba di Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam pada Selasa (18/10) pagi waktu setempat.

"Ini adalah awal penempatan satuan tugas bomber baru di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korut," tulis kantor beritaKBSpada Rabu.

Penempatan pesawat bomber strategis B-1B Lancer ke Guam dilakukan saat AS mengirimkan peringatan keras kepada Korut, yang dilaporkan telah menyelesaikan persiapan uji coba nuklir ketujuh.

Pesawat bomber B-1B Lancer adalah salah satu dari tiba pesawat bomber strategis AS, selain B-52 Stratofortress dan B-2Spirit. Pesawat-pesawat bomber AS ini sering terbang ke Semenanjung Korea untuk unjuk kekuatan ketika Korut memicu ketegangan. Pesawat pesawat ini dapat mencapai Semenanjung Korea dari Guam dalam tempo 2 jam saja.

Ketika Korut mengancam akan menguji bom hidrogen pada 2017, pesawat-pesawat bomber strategis AS ini dikerahkan untuk misi penggentaran di dekat wilayah lepas pantai Korut.

Tembakkan Artileri

Sementara itu Korut dilaporkan telah kembali menembakkan peluru artileri ke Laut Barat pada Rabu, menyusul penembakan ratusan artileri yang dilakukan pada Selasa (18/10).

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan (Korsel) mengumumkan bahwa Korut terdeteksi menembakkan sejumlah seratus peluru artileri dari wilayah Yonan, Provinsi Hwanghae Selatan, ke arah Laut Barat pada sekitar pukul 12.30 pada Rabu.

"Peluru-peluru artileri jatuh di zona penyangga laut antar-Korea yang ditetapkan dalam kesepakatan militer 19 September," kata JCS.

Sebelumnya JCS Korsel mengatakan bahwa Korut telah menembakkan sekitar 100 peluru artileri dari wilayah sekitar Tanjung Jangsan di Provinsi Hwanghae ke arah Laut Barat pada Selasa sekitar pukul 22.00. Kemudian, JCS juga melaporkan bahwa Korut kemudian menembakkan 150 artileri lainnya dari wilayah Jangjon di Provinsi Gangwondo ke Laut Timur mulai pukul 21.00 di hari yang sama.

Penembakan itu terjadi empat hari setelah Korut melanggar kesepakatan militer 19 September saat menembakkan 560 peluru artileri di dekat perbatasan dengan Korsel pada 14 Oktober.

Menyusul penembakan pada Selasa kemarin, Staf Umum Tentara Rakyat Korut kembali menyalahkan Korsel sebagai pemicu langkah provokasi yang dilakukan Rabu. Pyongyang menyatakan bahwa bahwa unit garis depan Tentara Rakyat Korut diperintahkan meluncurkan tembakan peringatan sebagai aksi balasan militer keras terhadap latihan menembak yang dilakukan militer Korsel pada Selasa.

Sementara JCS mengatakan bahwa penembakan di zona penyangga laut jelas melanggar kesepakatan militer antara kedua negara dan memperingatkan mengenai provokasi berulang Korut, serta dengan tegas menyerukan agar Pyongyang segera menghentikan tindakan serupa.AFP/KBS/I-1

Baca Juga: