WASHINGTON - Amerika Serikat tidak akan mengundang Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee, yang terkena sanksi AS, untuk menghadiri KTT Kerja Sama Ekonomi Negara Asia Pasifik (APEC) di San Fransisco pada November mendatang, kata dua pembantu kongres, Jumat (28/7).

AS akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin APEC tahun ini, di mana Hong Kong menjadi salah satu anggotanya.Pejabat tinggi Hong Kong John Lee berada dalam daftar sanksi AS pada 2020 karena perannya dalam menerapkan undang-undang keamanan nasional Hong Kong yang dianggap "kejam" ketika menjadi sekretaris keamanan kota.

Reuters melaporkan pada Juni, sekelompok anggota parlemen, termasuk Senator Republik Marco Rubio, mengirim surat ke Departemen Luar Negeri AS mendesak untuk mencekal Lee masuk ke AS.

The Washington Post pada Kamis melaporkan keputusan AS tentang Lee. Dua pembantu kongres pada Jumat mengkonfirmasi Reuters bahwa Departemen Luar Negeri telah memberi tahu anggota Kongres Lee tidak akan diundang.

Rubio mengatakan pada platform perpesanan X, sebelumnya dikenal sebagai Twitter, bahwa itu adalah "keputusan yang tepat", bahkan jika keputusan itu memakan waktu lebih lama dari seharusnya.

"Menjamu pelanggar hak asasi manusia yang menindas warga Hong Kong adalah hal yang tidak bisa dimulai," kata Rubio.

Departemen Keuangan AS mengatakan Lee telah terlibat dalam tindakan "memaksa, menangkap, menahan, atau memenjarakan" orang-orang di Hong Kong yang memprotes undang-undang keamanan nasional.

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS ketika ditanya tentang keputusan tersebut mengatakan, partisipasi semua delegasi dalam acara APEC akan "sesuai dengan undang-undang dan peraturan AS dan berdasarkan semangat dan prinsip APEC".

"Kami akan bekerja dengan Hong Kong, Tiongkok untuk memastikan partisipasi yang tepat di San Francisco," kata juru bicara. Presiden AS Joe Biden telah mulai mengirimkan undangan untuk acara tersebut.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyatakan Beijing menentang keras keputusan AS tersebut.

"Ini melanggar aturan APEC, dan melanggar komitmen yang dibuat oleh AS," kata juru bicara Kedutaan Liu Pengyu.

KTT para pemimpin APEC dipandang sebagai tempat yang memungkinkan bagi Biden untuk mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, karena kedua negara berusaha menstabilkan hubungan bilateral.

Baca Juga: