WASHINGTON - Negara ekonomi besar dunia harus membuat forum guna memfasilitasi koordinasi global untuk risiko pandemi berikutnya, serta fasilitas pembiayaan baru untuk menghadapi ancaman yang muncul.

Demikian menurut surat yang ditulis Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen dan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati kepada rekan-rekan G20 mereka di Washington, Selasa (26/10) waktu setempat. Salinan surat tertanggal Senin (25/10) telah diunggah pada Selasa (26/10) oleh Departemen Keuangan.

Kedua menteri keuangan tersebut mengatakan forum tersebut akan memungkinkan para menteri kesehatan dan keuangan untuk bekerja sama dengan lebih baik dan mengoordinasikan pencegahan, pendeteksian, pembagian informasi, dan tanggapan apa pun yang diperlukan.

Yellen dan Sri Mulyani mengatakan pandemi Covid-19 yang telah menewaskan hampir 5,2 juta orang di seluruh dunia, menunjukkan kurangnya kesiapan di tingkat negara dan kurangnya koordinasi di antara negara-negara G20.

"Sementara kami membuat kemajuan dalam memerangi COVID-19, kami juga menghadapi kenyataan pahit: ini bukan pandemi terakhir," tulis mereka menjelang pertemuan bersama para menteri kesehatan dan keuangan G20 pada Jumat (29/10). "Kita tidak boleh kehilangan kesempatan ini untuk menunjukkan kepemimpinan dengan komitmen tegas untuk bertindak."

Dukungan Organisasi

Beberapa organisasi independen, termasuk Panel Independen Tingkat Tinggi yang dipimpin oleh mantan Menteri Keuangan AS Lawrence Summers, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Ngozi Okonjo-Iweala, dan Menteri Senior Singapura Tharman Shanmugaratnam, telah menyerukan pembentukan forum semacam itu,

Yellen dan Sri Mulyani mengatakan forum tersebut akan meningkatkan dan memberdayakan pekerjaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan entitas teknis lainnya, tetapi harus mencakup beragam suara dan perspektif dari seluruh dunia, seperti Uni Afrika.

Mereka mengatakan fasilitas pembiayaan baru dapat melengkapi sumber daya bank pembangunan multilateral dan memastikan pembiayaan yang cukup berdedikasi dan andal sehingga vaksinasi dan pengobatan dapat mengimbangi ancaman yang muncul.

Baca Juga: