SINGAPURA - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) bersama 20 negara mitra, pada Selasa (10/8) membuka latihan dan kerja sama militer di Asia Tenggara (Southeast Asia Cooperation and Training/SEACAT). Karena pandemi Covid-19, latihan militer internasional ini selain digelar secara langsung juga dilaksanakan secara virtual.

Latihan militer yang sebut SEACAT ini bertujuan untuk mendorong peningkatan kerja sama antara negara-negara Asia tenggara dengan memasukkan pelatihan standar, taktik dan prosedur ketika menghadapi krisis, kontinjensi atau kegiatan ilegal di matra maritim.

"Di kawasan ini, kekuatan kemitraan kami amatlah penting, dan kemampuan serta kemauan kami untuk bekerja sama juga amat penting," ucap Komandan Armada ke-7 AS, Wakil Laksamana Karl Thomas seperti dikutip dari rilis berita Angkatan Laut AS. "SEACAT tahun ini bertujuan untuk meningkatkan interoperabilitas kami saat kami mengatasi masalah keamanan maritim bersama dan menjaga ketertiban internasional berbasis tatanan hukum," imbuh dia.

Latihan bersama ini melibatkan pusat operasi maritim yang berbasis di International Fusion Centre di Singapura untuk mengatur koordinasi krisis dan berbagi informasi tentang kapal yang mencurigakan selama simulasi.

"Skenarionya dirancang untuk mendorong negara-negara bekerja sama melalui aset kesiapsiagaan matra maritim untuk lebih memahami operasi dan kepatuhan terhadap norma-norma internasional," kata Kapten Tom Ogden, komandan Skuadron Perusak di Armada ke-7 AS. "Mempraktikkan operasi pencegatan multilateral dan multi-platform untuk membantu negara mitra kami di Asia Tenggara untuk mempersiapkan kemungkinan keterlibatan di dunia nyata di masa depan," imbuh dia.

Elemen Baru

Secara keseluruhan, latihan ini melibatkan sekitar 400 personel dan 10 kapal, termasuk kapal tempur Angkatan Laut AS Tulsa, pesawat pengintai P-8A Poseidon dari Gugus Tugas 72, bersama dengan personel dari Gugus Tugas 73 dan 76, serta armada Pasifik dan armada ke-7 Angkatan Laut AS.

"Latihan tahun ini juga menghadirkan elemen baru dengan menggabungkan organisasi internasional dan organisasi non-pemerintah, yang bertujuan untuk menciptakan skenario yang lebih realistis untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan terhadap aturan, hukum, dan norma yang berlaku," kata Angkatan Laut AS seperti dilansirMilitary Times, Rabu (11/8).

Negara-negara yang berpartisipasi dalam latihan ini antara lain Australia, Bangladesh, Brunei, Kanada, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Maladewa, Selandia Baru, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, Inggris dan Vietnam.

SEACAT ini digelar untuk ke-20 kalinya sejak pertama kali dilaksanakan pada 2002. Dalam latihan militer tahun lalu, kegiatan tersebut dilakukan sebagai bagian dari simposium virtual di tengah pandemi Covid-19.MilitaryTimes/I-1

Baca Juga: