Di tengah perluasan ekspansi NATO, Turki dan Yunani mengajukan pembelian pesawat tempur F-16 dan F-35 kepada AS. Pembelian itu tak mudah karena perlu persetujuan Kongres.

JAKARTA - Saat pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha memperluas keanggotaan NATO melalui permohonan Swedia dan Finlandia, AS mendapat permintaan pembelian jet tempur dari Turki dan Yunani.

Permintaan Yunani tampaknya tidak terlalu kontroversial dan besar kemungkinannya akan disetujui.

Analis yang berbicara kepada VOA mengatakan penjualan F-16 ke Ankara dan F-35 ke Athena akan berdampak pada kemampuan pertahanan udara kedua negara bertetangga itu dan keseimbangan kekuatan di wilayah tersebut.

Turki meminta untuk membeli 40 jet tempur F-16 Block 70 dan hampir 80 perlengkapan modernisasi dari Amerika untuk memperbaharui armada F-16 yang sudah tua. Yunani mengirim permintaan untuk membeli 20 F-35, dan 20 lagi untuk berikutnya. Turki dikeluarkan dari program F-35 Joint Strike Fighter hampir tiga tahun lalu karena membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.

Jet F-16 Block 70 diproduksi oleh Lockheed Martin di Greenville, South Carolina. Lockheed Martin awal pekan ini mengumumkan penerbangan pertama yang sukses dari pesawat generasi keempat F-16 itu.

Sementara itu, F-35 merupakan pesawat tempur siluman generasi kelima terbaru di Angkatan Udara AS, dengan kemampuan manuver canggih.

Kedua penjualan yang diusulkan itu membutuhkan persetujuan dari Kongres AS. Beberapa senator AS, termasuk Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Bob Menendez, menentang penjualan F-16 ke Turki, mengutip beberapa kekhawatiran tentang hubungan Turki dengan Rusia dan pemblokiran ekspansi NATO yang terus-menerus dilakukan Turki. Permintaan Yunani untuk F-35 tampaknya lebih mungkin untuk disetujui.

Baca Juga: