AS kembali mewanti-wanti bahaya aksi agresi yang akan dilancarkan Tiongkok. Hal itu dilontarkan Washington DC setelah Beijing menggelar latihan tembak di LTS.

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan lalu memperingatkan bahaya agresi yang akan dilakukan Tiongkok setelah pasukan militer dari Tiongkok menggelar banyak latihan tembak di Laut Tiongkok Selatan (LTS) sepanjang pekan lalu.

Latihan militer itu semakin menegaskan kekhawatiran Washington DC atas tindakan agresif Tiongkok setelah pekan lalu Menlu AS, Antony Blinken, berjanji untuk memastikan kebebasan bernavigasi di jalur laut yang disengketakan.

Atas peringatan itu media pemerintah Tiongkok menuding AS telah menebar ketakutan dan melancarkan provokasi.

Sebelumnya harian milik Tentara Pembebasan Rakyat,PLA Daily,yang mengutip keterangan dari Administrasi Keselamatan Maritim Hainan, telah mengeluarkan pemberitahuan pembatasan navigasi untuk tiga lokasi berbeda di sekitar Pulau Hainan di selatan Tiongkok, karena adanya latihan tembakan.

Pemberitahuan itu tidak merinci tambahan, tetapi latihan tembakan biasanya ditujukan untuk menguji kesiapan tempur pasukan, terutama dalam skenario pendaratan amfibi.

Setidaknya dua dari latihan tembak yang berakhir pada Jumat (17/12) lalu. Satu latihan tembak digelar di dekat Hainan dan yang lainnya di Teluk Beibu antara Tiongkok dan Vietnam.

Dalam laporannya,PLA Dailyjuga memuat video yang dikatakannya menunjukkan kapal fregat angkatan laut yang bergabung dengan Komando Armada Selatan PLA sedang melancarkan latihan tembakan secara intensif selama tujuh hari baru-baru ini di LTS.

Sebelumnya pada pekan lalu,Global Timesmelaporkan bahwa PLA baru-baru ini berlatih menjatuhkan bom langsung dan meletakkan ranjau laut di pulau-pulau di LTS dengan menggunakan pesawat pembom strategis yang paling canggih, H-6J.

Pengamat mengatakan semakin banyak latihan militer telah dilakukan untuk mengirim pesan penggentaran pada Taiwan dan sekutunya, AS, yang telah mengobarkan advokasinya tentang kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Penerbangan Pengintaian

Kekhawatiran atas bahaya agresi telah disuarakan Menlu Blinken selama kunjungannya ke Indonesia pada Selasa (14/12) lalu dimana ia mengatakan ada kekhawatiran di antara negara-negara di kawasan tentang tindakan agresif Beijing dan AS bertekad untuk memastikan kebebasan bernavigasi di LTS.

Menanggapi pernyataan Menlu Blinken, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijan, menuduh AS telah menebar ketakutan dan melancarkan provokasi dengan mengirimkan pesawat dan kapal militer canggih ke LTS.

Pada Selasa lalu, pihak Inisiatif Penyelidikan Situasi Strategis Laut Tiongkok Selatan (SCSPI), sebuahthink tankyang berbasis di Beijing, menuduh bahwa Angkatan Udara AS telah mengirim pesawat mata-mata RC-135W untuk melakukan misi pengintaian jarak dekat di sepanjang pantai Tiongkok tak jauh dari lokasi latihan tembak PLA.

Pihak SCSPI mengatakan bahwa ada 94 penerbangan pengintaian seperti itu sejak November lalu.RFA/I-1

Baca Juga: