Militer AS menyatakan pihaknya telah kembali melakukan serangan ke wilayah Yaman yang dikuasai Huthi. Serangan itu menargetkan sejumlah sistem senjata Huthi.

WASHINGTON DC - Pasukan Amerika Serikat (AS) di Laut Merah telah berhasil melakukan lima serangan pertahanan diri untuk menggagalkan serangan darat dan laut dari wilayah Yaman yang dikuasai Huthi, kata militer Amerika pada Minggu (18/2).

Serangan tersebut terjadi antara pukul 15.00 hingga 20.00 pada Sabtu (17/2) waktu Sanaa, kata Komando Pusat AS, dan merupakan bagian dari serangkaian tindakan yang diambil AS dan sekutunya melawan Huthi, yang ditujukan dalam menghentikan serangan berulang-ulang pemberontak yang didukung Iran terhadap jalur pelayaran Laut Merah.

"Lima serangan tersebut termasuk menargetkanunmanned underwater vehicle(UUV/kapal bawah air tak berawak) yang pertama kali digunakan oleh Huthi sejak serangan dimulai pada Oktober, menurut pernyataan dari Komando Pusat AS (CENTCOM).

Lima serangan lainnya menyasar kapal permukaan tak berawak atau USV, yang pada dasarnya adalahdroneterapung dimana penggunaan kapal seperti ini relatif jarang.

"Tiga sasaran lainnya menargetkan misil jelajah antikapal," imbuh CENTCOM.

Dalam keterangannya, CENTCOM menyatakan bahwa mereka berhasil mengidentifikasi misil jelajah antikapal, kapal bawah air tak berawak, dan kapal permukaan tak berawak di wilayah Yaman yang dikuasai Huthi dan menetapkan bahwa misil tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut. CENTCOM juga menambahkan bahwa AS bersama empat negara lain bertekad untuk membuat perairan internasional tersebut lebih aman.

Hindari Laut Merah

Sementara itu, perusahaan keamanan maritim Ambrey melaporkan insiden baru di jalur strategis Bab al-Mandeb, di mana sebuah kapal kargo diserang pada Minggu.

Kelompok Huthi, yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang termasuk pelabuhan Hodeida, memulai serangan mereka pada November, dengan mengatakan bahwa mereka menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza, yang telah dirusak oleh perang Israel-Hamas.

Pasukan AS dan Inggris lalu membalas dengan serangan terhadap Huthi dengan alasan kepentingan kedua negara juga turut jadi target serangan oleh kelompok tersebut.

Se angan di Laut Merah sejauh ini telah meningkatkan premi asuransi bagi perusahaan pelayaran, memaksa banyak perusahaan untuk menghindari Laut Merah, rute penting yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global.

Perkembangan terakhir dilaporkan oleh perusahaan Ambrey bahwa sebuah kapal kargo milik AS diserang dua kali dalam dua jam di lepas pantai Yaman selatan.

"Kapal curah berbendera Yunani melaporkan adanya serangan misil di Teluk Aden sebelum proyektil lain menghantam air hanya beberapa meter dari kapal," kata Ambrey. "Tidak ada korban luka atau kerusakan yang dilaporkan dalam kedua insiden tersebut dan kapal tersebut melanjutkan perjalanannya ke Aden," imbuh perusahaan keamanan maritim itu. AFP/I-1

Baca Juga: