Sebuah penilaian yang dirilis sebuah lembaga di AS menyatakan bahwa saat ini Korut telah memiliki 45 senjata nuklir.

WASHINGTON DC - Lembaga Institut Sains dan Keamanan Internasional (Institute for Science and International Security/ISIS) di Amerika Serikat (AS) pada Rabu (12/4) menilai bahwa Korea Utara (Korut) saat ini memiliki 45 senjata nuklir.

Kantor beritaRadio Free Asia(RFA) mengatakan bahwa lembaga tersebut pada Senin (10/4) merilis penilaian dalam sebuah laporan berjudulArsenal Senjata Nuklir Korea Utara: Perkiraan Baru, Ukuran dan Konfigurasinya.

Berdasarkan dari laporan tersebut, diperkirakan Korut mampu memproduksi antara 35 hingga 65 senjata nuklir, yang mencakup campuran senjata nuklir inti komposit, senjata termonuklir, dan senjata nuklir yang memuat plutonium dalam uranium yang telah diperkaya.

ISIS menuturkan perkiraan semacam itu dilandasi pada produksi plutonium dan uranium tingkat senjata Korut.

"Saya yakin Korut mampu memproduksi empat hingga 12 senjata nuklir dalam setahun," ucap Kepala ISIS, David Albright, yang menulis laporan tersebut.

Laporan itu juga menyampaikan bahwa sistem misil terbaru Hwasan-31 yang diklaim rezim sebagai hulu ledak nuklir taktis, memiliki diameter sekitar 40 hingga 45 sentimeter dan bisa menjadi senjata fisi yang dapat meledakkan udara dengan perkiraan daya ledak sekitar 10 kiloton. SB/KBS/I-1

Baca Juga: