Korea Utara (Korut) mengecam rencana latihan gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel). Pyongyang mengancam kedua negara tersebut akan menghadapi tindakan balasan yang keras, bahkan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

"Korea Utara menganggap latihan itu sebagai persiapan melancarkan agresi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), dikutip Jumat (17/2).

"Jika Washington dan Seoul melanjutkan latihan, mereka akan menghadapi perlawanan yang kuat dan gigih yang belum pernah terjadi sebelumnya," tambahnya, dikutip dari AFP.

Peringatan tersebut disampaikan menjelang latihan gabungan AS dan Korsel pada Minggu depan di Washington. Kedua negara dilaporkan akan membahas keadaan darurat, termasuk skenario bagaimana menghadapi serangan nuklir Korea Utara, dan latihan militer gabungan pada Maret.

Dalam pernyataannya, juru bicara kementerian luar negeri Korea Utara itu juga mengkritik Dewan Keamanan PBB karena tidak menyinggung unjuk militer bilateral, dan mengatakan mereka hanya mempermasalahkan pelaksanaan hak sah Korea Utara dalam membela diri.

"Jika Dewan Keamanan PBB terus terbujuk AS seperti diinginkannya, DPRK (Republik Rakyat Demokratis Korea atau Korea Utara) akan terpaksa mempertimbangkan langkah-langkah atas tindakan tambahan, apalagi kategori tindakan militer normal," kata KCNA.

Baca Juga: