AS telah mengirimkan pesawat pengintai ke Semenanjung Korea untuk memantau pergerakan misil Korut

SEOUL - Kantor berita KBS pada Selasa (23/1) melaporkan bahwa pesawat pengintai canggih dari Amerika Serikat (AS) telah melakukan penerbangan dalam waktu yang panjang di Semenanjung Korea.

Menurut situs pendeteksian penerbangan, pesawat pengintai AS itu tampak berada di wilayah udara Semenanjung Korea sejak Senin pagi (22/1) dan melakukan penerbangan selama lebih 5 jam di atas daratan Provinsi Gangwondo, Provinsi Gyeonggido, dan perairan Laut Timur di wilayah Incheon, Korea Selatan (Korsel)

"Penerbangan tersebut dilakukan dalam tiga hari setelah Korea Utara (Korut) mengklaim bahwa pihaknya melakukan uji coba yang penting untuk sistem senjata nuklir bawah laut bernama Haeil," lapor KBS.

Pesawat pengintai RC-135V/W Rivet Joint diketahui dapat mendeteksi sinyal peluncuran misil dari jarak sejauh ratusan kilometer melalui sensor elektronik bertugas untuk mendeteksi pergerakan misil atau provokasi Korut.

Pada saat yang bersamaan dilaporkan pula bahwa AS telah mengirimkan dua unit pesawat bomber B-1 Lancer untuk melakukan latihan militer gabungan bersama pesawat dari Pasukan Seni Bela Diri Jepang di Laut Timur pada pekan lalu.

Menurut media khusus militer AS, Air & Space Forces, dua unit pesawat bomber B-1 ikut terlibat dalam latihan militer bersama dengan empat unit pesawat tempur F-15 dari Pasukan Bela Diri Jepang pada 18 Januari lalu.

Komando Angkatan Udara AS untuk Pasifik (PACAF) menyatakan bahwa, latihan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pencegahan dan manajemen terhadap ancaman Korut, serta mengembangkan strategi aliansi antara AS dan Jepang.

Air & Space Forces menyatakan bahwa pesawat tempur siluman Angkatan Udara AS, F-35, juga turut terlibat dalam latihan militer bersama dengan pesawat tempur Jepang pada tanggal 17 dan 19 Januari lalu di sekitar Okinawa.

Latihan militer yang berlangsung di sekitar Semenanjung Korea itu cukup menyita perhatian, karena dilakukan di tengah situasi ketegangan akibat retorika ancaman Korut terhadap Korsel sejak akhir tahun lalu dan awal tahun ini, dan sebagai peringatan terhadap Korut.

Aktivitas di Pelabuhan Korut

Sementara itu media Inggris, Guardian, pada Senin waktu setempat melaporkan bahwa pemerintah Inggris menyerahkan sebuah foto satelit kepada PBB yang memperlihatkan kapal Russia sedang melakukan pengapalan di Pelabuhan Rajin, Korut, pada tahun lalu.

Menurut Guardian, Inggris menyerahkan foto satelit itu kepada panel pakar PBB untuk mengusulkan investigasi resmi terkait transaksi senjata antara Korut dan Russia.

Dalam laporan informasi pertahanan Inggris yang belum dipublikasikan, terdapat foto satelit yang menampakkan tiga unit kapal Russia seperti Maia, Angara, dan Maria, yang memuat kontainer di Pelabuhan Rajin pada September hingga Desember tahun lalu.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa kapal-kapal tersebut menuju pelabuhan timur jauh Russia, namun isi di dalam kontainer belum dapat dikonfirmasi.

Pihak panel pakar PBB menyatakan akan mengeluarkan laporan pertama pada bulan depan yang berisi bahwa pihaknya telah menerima bukti-bukti dari Inggris, AS, dan lainnya, mengenai transaksi senjata antara Korut dan Russia termasuk pengiriman amunisi Korut ke Russia. KBS/I-1

Baca Juga: