WASHINGTON - Pentagon dan anggota kongres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, pada Selasa (27/7), menyampaikan kekhawatiran baru tentang peningkatan kekuatan nuklir Tiongkok setelah sebuah laporan baru mengatakan Beijing sedang membangun 110 lebih silo rudal.

Sebuah laporan dari Federasi Ilmuwan Amerika (AFS), pada Senin (26/7), menyebutkan bahwa gambar satelit menunjukkan Tiongkok sedang membangun sebuah ladang silo baru di dekat Hami di bagian timur daerah Xinjiang.

Silo adalah ruang bawah tanah di mana rudal kendali disimpan untuk ditembakkan. Laporan itu muncul berminggu-minggu setelah pembangunan sekitar 120 silo rudal di Yumen, yakni sebuah daerah gurun yang terletak sekitar 380 kilometer di tenggara.

"Ini adalah kedua kalinya dalam dua bulan publik mengetahui apa yang telah kami katakan selama ini tentang meningkatnya ancaman yang dihadapi dunia dan tabir kerahasiaan yang mengelilinginya," kata Komando Strategis AS dalam cuitan di Twitter yang ditautkan ke artikel New York Times tentang laporan AFS itu.

Pencegahan Minimal

Departemen Luar Negeri AS pada awal Juli menyebut pembangunan nuklir Tiongkok mengkhawatirkan dan mengatakan tampaknya Beijing menyimpang dari strategi nuklir puluhan tahun yang didasarkan pada pencegahan minimal.

AS meminta Tiongkok untuk terlibat dengannya "pada langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko perlombaan senjata nuklir yang tidak stabil."

Anggota Kongres AS dari Partai Republik Mike Turner, yang juga seorang anggota Subkomite Angkatan Bersenjata DPR untuk Pasukan Strategis, mengatakan pembangunan nuklir Tiongkok "belum pernah terjadi sebelumnya" dan hal itu membuat jelas bahwa Tiongkok "menyebarkan senjata nuklir untuk mengancam AS dan para sekutunya."

Dia mengatakan penolakan Tiongkok untuk merundingkan kontrol senjata nuklir "harus menjadi perhatian dan dikecam oleh semua negara yang bertanggung jawab".

n SB/Rtr/N-3

Baca Juga: