AS kembali melancarkan serangan terhadap misil Huthi yang menimbulkan ancaman terhadap pelayaran komersial dan pasukan angkatan lautnya di Laut Merah.

WASHINGTON DC - Militer Amerika Serikat (AS) pada Rabu (21/2) menyatakan bahwa pasukannya telah melancarkan serangan pertahanan diri terhadap misil Huthi dan meluncurkan serangan balik ke wilayah yang dikuasai pemberontak di Yaman yang selama ini menimbulkan ancaman terhadap pelayaran komersial dan pasukan angkatan laut di Laut Merah.

Kelompok Huthi yang didukung Iran dan menguasai sebagian besar wilayah Yaman yang dilanda perang, telah mengganggu jalur pelayaran penting tersebut sejak November lalu dalam sebuah kampanye yang mereka katakan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza selama perang Israel-Hamas.

"Sebelum fajar Rabu waktu Sanaa, pasukan Komando Pusat AS melakukan empat serangan pertahanan diri terhadap tujuh misil jelajah antikapal milik Huthi dan menyerang satu peluncur misil balistik antikapal bergerak yang siap diluncurkan menuju Laut Merah," kata CENTCOM dalam sebuah pernyataan di platform media sosialX.

Militer AS juga mengatakan bahwa pihaknya pun telah menembak jatuh sistem pesawat tak berawak serangan satu arah.

"Pasukan CENTCOM mengidentifikasi misil, peluncur, dan UAS yang berasal dari wilayah Yaman yang dikuasai Huthi dan menetapkan bahwa mereka menimbulkan ancaman terhadap kapal dagang dan kapal Angkatan Laut AS di wilayah tersebut," kata CENTCOM.

Serangan di Laut Merah telah meningkatkan premi asuransi bagi perusahaan pelayaran, memaksa banyak perusahaan untuk menghindari Laut Merah, rute penting yang biasanya membawa sekitar 12 persen perdagangan maritim global.

Kapal Terbakar

Sementara itu pada Kamis (22/2), operator pelayaran Blue Fleet Group kepada kantor beritaAFPmelaporkan bahwa sebuah kapal kargo yang ditinggalkan di Teluk Aden setelah jadi sasaran serangan pemberontak Yaman, masih tetap mengapung dan mungkin ditarik ke Djibouti pekan ini.

Rubymar, kapal kargo yang membawa pupuk mudah terbakar berbendera Belize, mengalami kerusakan akibat serangan misil pada Minggu (18/2) lalu yang diklaim dilakukan oleh pemberontak Huthi.

"Awak kapal telah dievakuasi ke Djibouti setelah satu misil menghantam sisi kapal, menyebabkan air masuk ke ruang mesin dan buritannya miring," kata Blue Fleet Group. "Misil kedua menghantam dek kapal tanpa menyebabkan kerusakan besar," kata CEO Blue Fleet, Roy Khoury, kepadaAFP.

Serangan terhadap Rubymar telah menimbulkan kerusakan paling signifikan pada kapal komersial sejak Huthi mulai menembaki kapal-kapal yang melintas sejak November lalu.

Informasi terbaru melaporkan bahwa sebuah serangan misil pada Kamis telah menargetkan sebuah kapal yang sedang transit di Teluk Aden, menyebabkan kebakaran di kapal tersebut, kata dua lembaga maritim.

"Sebuah kapal diserang oleh dua misil, mengakibatkan kebakaran di kapal," kata United Kingdom Maritime Trade Operations.

Perusahaan keamanan Ambrey juga melaporkan kebakaran pada kapal kargo umum milik Inggris berbendera Palau menyusul dua serangan misil di tenggara Aden Yaman.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun serangan tersebut terjadi setelah serangkaian serangan terhadap kapal komersial oleh pemberontak Huthi yang didukung Iran di Yaman. AFP/I-1

Baca Juga: