WASHINGTON - Amerika Serikat pada hari Rabu (12/6) kembali menuding Russia mengambil anak-anak Ukraina, beberapa di antaranya diadopsi, setelah laporan media terbaru merinci dugaan penculikan.

"Ini tercela dan mengerikan. Anak-anak Ukraina ini berada di keluarga mereka di Ukraina," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan.

"Russia mengobarkan perang tidak hanya melawan militer Ukraina - tapi juga melawan rakyat Ukraina."

Investigasi yang dilakukan oleh Financial Times, yang diterbitkan pada hari Rabu (12/6), mengidentifikasi dan menemukan empat anak Ukraina yang diduga dipindahkan ke Russia, kemudian ditawarkan untuk diadopsi di situs web usynovite.

Anak-anak tersebut berusia antara 8 dan 15 tahun.

Menurut laporan tersebut, nama seorang anak diubah menjadi bahasa Russia dan tidak disebutkan asal usul mereka di Ukraina.

Ukraina menuntut pemulangan hampir 20.000 anak di bawah umur yang disebut telah diambil secara ilegal oleh Russia sejak dimulainya invasi Moskow pada tahun 2022.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICJ) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Russia Vladimir Putin dan komisaris hak anak-anaknya, Maria Lvova-Belova, atas tuduhan tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada AFP bulan lalu, ia berencana menjadikan kembalinya anak-anak sebagai prioritas utama pada pertemuan puncakakhir pekan ini di Swiss untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: