PBB - AS mengecam Rusia dan Tiongkok pada Jumat (2/6) karena tetap diam terkait pengembangan senjata pemusnah massal dan rudal balistik Korea Utara yang semakin meningkat.

Dilaporkan Anadolu, pernyataan itu dikemukakan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB yang membahas kegagalan peluncuran satelit mata-mata militer Pyongyang.Pertemuan itu digelar atas permintaan AS.

Pada Rabu, Korea Utara meluncurkan roket pembawa satelit jenis barunya, Chollima-1, yang jatuh ke Laut Barat Korea.

"Peluncuran ini mungkin telah gagal, tetapi diluncurkan dengan pelanggaran berani terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan, meningkatkan ketegangan, dan berisiko mendestabilisasi situasi keamanan yang sudah sensitif di kawasan dan sekitarnya," kata wakil utusan AS untuk PBB Robert Wood.

"DPRK (Republik Rakyat Demokratik Korea), dengan dukungan dari dua pembela setianya di Dewan, sedang mencoba untuk menormalkan peluncuran yang melanggar hukum ini dan menegaskan bahwa itu dibenarkan," katanya.

"Menghadapi meningkatnya WMD (weapons of mass destruction) DPRK dan ancaman rudal balistik serta sikap diam Dewan, tidak dapat dipercaya bahwa kedua anggota Dewan ini mengharapkan AS dan sekutu kita untuk berdiam diri."

Dia mendesak Dewan Keamanan untuk mengutuk peluncuran ilegal Korea Utara dan mendesak Pyongyang agar tidak melakukan peluncuran lagi.

Baca Juga: