WASHINGTON DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Minggu (2/10) waktu setempat mengecam Korea Utara (Korut) yang kembali melakukan uji coba peluncuran misil balistik dan mendesak Pyongyang untuk kembali ke meja perundingan untuk denuklirisasi.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Korut terus melakukan penembakan misil balistik yang meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dan mengecam peluncuran rudal terkini serta peluncuran 4 misil balistik dalam sepekan terakhir.

Korut sebelumnya telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah Laut Timur dari Sunan, dekat Ibu Kota Pyongyang, pada Sabtu (1/10) lalu.

Dengan demikian, Korea Utara telah meluncurkan tujuh misil dalam sepekan terakhir, termasuk penembakan satu misi pada 25 September, dan masing-masing dua misil pada 28 dan 29 September.

Provokasi Korut baru-baru ini yang dilakukan bertepatan dengan Hari Angkatan Bersenjata Korea Selatan (Korsel), belum pernah terjadi sebelumnya. Ini dinilai sebagai bentuk protes atas latihan gabungan Angkatan Laut Korsel dan AS di perairan Laut Timur yang mengerahkan kapal induk AS.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS menekankan bahwa serangkaian penembakan misil yang dilakukan Korea Utara secara jelas melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sekaligus menjadi ancaman bagi negara tetangganya dan komunitas internasional.

Ditambahkan pula bahwa Washington DC tetap bertekad untuk menjalankan pendekatan diplomatik terhadap Korut dan mendesak Pyongyang untuk segera kembali ke meja perundingan. Dia juga melanjutkan bahwa komitmen AS tetap kuat untuk mempertahankan Korsel dan Jepang. KBS/I-1

Baca Juga: