WASHINGTON - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat atau US Food and Drug Administration (FDA), pada Selasa (23/4), mengatakan mereka telah menemukan partikel virus flu burung di beberapa sampel susu pasteurisasi, namun mengatakan pasokan susu komersial tetap aman.

FDA mengatakan karena susu tersebut dipasteurisasi, susu tersebut tetap aman untuk dikonsumsi manusia karena prosesnya membunuh bakteri dan virus berbahaya dengan memanaskan susu hingga suhu tertentu.

"Pasteurisasi kemungkinan akan menonaktifkan virus, namun proses tersebut diperkirakan tidak akan menghilangkan keberadaan partikel virus," tambah FDA.

Dikutip dari The Straits Times, badan tersebut mengatakan pihaknya telah mengevaluasi susu dari hewan yang terkena dampak, dalam sistem pemrosesan dan di pasar. Dikatakan bahwa pihaknya sedang menyelesaikan sampel nasional yang representatif untuk memahami sejauh mana temuan itu.

FDA mengatakan pihaknya sedang menilai lebih lanjut setiap temuan positif melalui tes inokulasi telur, yang digambarkan sebagai standar emas untuk menentukan virus yang dapat bertahan hidup.

Pasokan Susu Aman

Badan tersebut mengatakan mereka tidak melihat adanya hal yang dapat mengubah penilaian mereka bahwa pasokan susu komersial aman, dan menambahkan hasil dari berbagai penelitian akan tersedia dalam beberapa hari hingga minggu ke depan.

"Ilmu pengetahuan yang masuk akal sangat penting untuk menginformasikan keputusan kesehatan masyarakat seperti yang dibuat oleh FDA terkait dengan keamanan pangan, dan kami menangani situasi saat ini dan keamanan pasokan susu dengan sangat serius," kata badan tersebut.

Menurut Departemen Pertanian AS, terdapat kasus flu burung yang terkonfirmasi pada sapi perah di delapan negara bagian AS. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan satu kasus pada manusia telah dikaitkan dengan wabah pada sapi perah. Kasus ini dilaporkan di Texas pada 1 April.

Terkait masalah flu burung ini, sebelumnya Prancis menaikkan tingkat risiko flu burung menjadi tinggi dari sedang, setelah penemuan kasus-kasus baru yang memaksa berbagai peternakan untuk memelihara unggas di dalam ruangan.

Langkah terhadap peternakan unggas ini adalah untuk membendung penyebaran virus yang sangat menular tersebut. Keputusan yang diambil oleh pihak kementerian pertanian tersebut telah dipublikasikan di jurnal resmi.

Avian influenza, umumnya dikenal sebagai flu burung, telah menyebabkan dilakukan pemusnahan ratusan juta unggas di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Penyakit ini biasanya menyerang pada musim gugur dan musim dingin dan telah menyebar di banyak negara Eropa dalam beberapa pekan terakhir, termasuk Jerman, Belanda, dan Belgia.

Baca Juga: