PBB - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres meminta semua pihak "untuk tidak meningkatkan" situasi yang bergejolak di Laut Merah, kata juru bicaranya pada Jumat (13/1) setelah Washington dan London melancarkan serangan terhadap Kelompok Houthi di Yaman.

Rentetan serangan pada Jumat pagi terhadap kelompok Houthi terjadi setelah berminggu-minggu serangan kelompok itu terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan telah memicu kekhawatiran akan meluasnya perang Israel-Hamas di wilayah tersebut.

"Sekretaris Jenderal lebih lanjut menyerukan kepada semua pihak yang terlibat untuk tidak memperburuk situasi demi kepentingan perdamaian dan stabilitas di Laut Merah dan kawasan yang lebih luas," kata juru bicara Guterres Stephane Dujarric.

Belakangan, Khaled Khiari, Asisten Sekretaris Jenderal untuk Timur Tengah, mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB, "kita menyaksikan siklus kekerasan yang berisiko menimbulkan dampak buruk pada keamanan politik, ekonomi, dan kemanusiaan di Yaman dan wilayah tersebut."

"Perkembangan di Laut Merah dan risiko memperburuk ketegangan regional sangat mengkhawatirkan," katanya.

Duta Besar Rusia untuk PBB menyebut serangan gabungan AS-Inggris terhadap kelompok Houthi di Yaman sebagai "agresi bersenjata terang-terangan terhadap negara lain."

"Negara-negara ini melakukan serangan massal di wilayah Yaman. Saya tidak berbicara tentang serangan terhadap beberapa kelompok di negara ini tetapi serangan terhadap masyarakat negara secara keseluruhan. Pesawat, kapal perang, dan kapal selam digunakan," kata Vasily. Nebenzya mengatakan tindakan AS dan Inggris didukung oleh negara-negara sekutu.

Namun duta besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield memperingatkan tidak ada kapal negara yang kebal terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh pemberontak Houthi terhadap pelayaran di Laut Merah.

"Apakah kapal Anda berbendera Amerika, atau bendera negara lain… semua kapal kami rentan," katanya.

"Tanpa dukungan Iran, ini merupakan pelanggaran terhadap kewajiban mereka... Houthi akan kesulitan melacak dan menyerang kapal-kapal komersial, yang menavigasi jalur pelayaran melalui Laut Merah."

Duta Besar Inggris untuk PBB Barbara Woodward mengatakan London "mengambil tindakan yang terbatas, perlu dan proporsional untuk membela diri."

"Operasi ini dilakukan dengan sangat hati-hati untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil," katanya.

Baca Juga: