BATAM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan pemerintah Indonesia berkolaborasi membangun pusat pelatihan maritim Badan Keamanan Laut (Bakamla) di Batam, Kepulauan Riau. Pusat pelatihan ini senilai 3,5 juta dollar AS.
"Sebagai sahabat dan mitra Indonesia, Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk mendukung peran utama Indonesia dalam memajukan perdamaian dan keamanan regional dengan melawan kejahatan domestik dan transnasional," kata Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Kim, di Jakarta, Jumat (25/6).
Sung Kim yang menyaksikan peletakan batu pertama secara virtual mengatakan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan AS dalam bermitra dengan Indonesia dalam memerangi kejahatan transnasional yang mencakup penyediaan peralatan, dukungan, pelatihan dan bantuan teknis kepada Bakamla sejak didirikan pada 2014.
Pusat pelatihan itu merupakan hasil kolaborasi Bakamla, Penjaga Pantai AS (US Coast Guard), Kantor Urusan Narkotika dan Penegakan Hukum Internasional Kedutaan Besar AS di Jakarta, Satuan Tugas Antar Badan Gabungan Barat Komando Indo-Pasifik AS, dan Komando Fasilitas Teknik Angkatan Laut AS.
Deputi Kebijakan dan Strategi Bakamla, Laksamana Muda Bakamla Tatit E Witjaksono, mengatakan, pusat pelatihan itu akan dimiliki dan dioperasikan Bakamla.
"Pusat pelatihan ini akan menjadi sarana penting bagi Bakamla untuk meningkatkan kompetensi personel Bakamla dalam menjawab tantangan tugas menjamin keamanan dan keselamatan di laut," kata Tatik melalui virtual.
Pusat pelatihan itu nanti mencakup ruang kelas, ruang kantor, barak, dapur makan, dan landasan peluncuran kapal. "Tempat ini akan menampung hingga 50 siswa dan 12 instruktur," kata dia.
Peletakan batu pertama dilaksanakan Kepala Kantor Keamanan Laut Zona Maritim Barat, Laksamana Pertama Bakamla Hadi Pranoto.

Baca Juga: