WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan akan fokus pada reformasi Bank Dunia dan mendesak bank pembangunan multilateral lain untuk meningkatkan pinjaman bagi perubahan iklim dan proyek infrastruktur selama pertemuan puncak para pemimpin G-20 di India.

"Itulah salah satu fokus utama kami menjelang G-20, mewujudkan agenda yang secara mendasar membentuk kembali dan meningkatkan skala bank pembangunan multilateral, khususnya Bank Dunia," kata Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, kepada wartawan, di Washington, Selasa (5/9).

Dikutip dari The Straits Times, pemerintahan Biden mendorong Bank Dunia, yang didirikan untuk mengentaskan kemiskinan menjelang berakhirnya Perang Dunia II, sebagai mitra pinjaman luar negeri Tiongkok.

Kepala Eksekutif Bank Dunia, Ajay Banga, telah mendorong perluasan program perubahan iklim dan kelaparan, serta meningkatkan daya pinjaman bank melalui peraturan pendanaan dan neraca baru.

Memperluas Pembiayaan

Gedung Putih pada akhir Agustus meminta Kongres untuk memberikan dana tambahan sebesar 3,3 miliar dollar AS sebagai bagian dari permintaan anggaran tambahan untuk memperluas pembiayaan pembangunan dan infrastruktur secara signifikan melalui Bank Dunia guna menawarkan pendanaan yang kredibel kepada negara-negara, sebagai alternatif pinjaman dan proyek infrastruktur Republik Rakyat Tiongkok yang bersifat memaksa dan tidak berkelanjutan.

"Kami tahu bahwa lembaga-lembaga ini adalah salah satu alat paling efektif yang kami miliki untuk memobilisasi investasi yang transparan dan berkualitas tinggi ke negara-negara berkembang," kata Sullivan pada Selasa.

"Dan itulah sebabnya, AS memperjuangkan upaya besar yang sedang dilakukan untuk melibatkan lembaga-lembaga ini sehingga mereka mampu menghadapi tantangan saat ini dan masa depan".

Biden juga akan meminta G-20 untuk memberikan keringanan utang yang berarti bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Seperti dikutip dari Antara, sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada Bank Dunia mengenai harapan dari negara-negara berkembang untuk terciptanya sistem keuangan global yang lebih adil.

Baca Juga: