WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) mendesak sekutu untuk segera membangun jaringan pertahanan udara untuk Ukraina menggunakan peralatan yang kompatibel dengan NATO, demi untuk melindungi sasaran strategis dari serangan Russia.
Desakan itu diutarakan setelah Moskwa menghujani Ukraina dengan misil pekan ini, yang merusak fasilitas energi nasional dan menyebabkan sedikitnya 20 orang tewas.
"Apa yang dideskripsikan oleh pemimpin (Ukraina) yang paling mereka butuhkan kemarin adalah kemampuan pertahanan udara," kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, saat berada di Brussels, Belgia, Kamis (13/10), sehari setelah pertemuan 50 negara sekutu yang mengkoordinasikan dukungan militer mereka untuk Kyiv.
"Untuk melindungi Ukraina dari berbagai ancaman Russia, bagaimanapun, diperlukan untuk membangun pertahanan udara yang terdiri dari beberapa lapis," ungkap perwira tinggi militer AS, Jenderal Mark Milley, seraya mengatakan bahwa pertahanan udara ini diperlukan untuk menangkal misil balistik dan jelajah, serta serangan drone, yang menyasar Ukraina.
"Pertahanan udara ini dirancang untuk mengontrol target prioritas yang perlu dilindungi Ukraina," kata Milley.
Sebelumnya Washington DC telah berjanji untuk memberi Ukraina sistem pertahanan udara NASAMS. Jerman juga dilaporkan telah mengirimkan unit pertama dari sistem pertahanan Iris-T generasi terbaru, tetapi Kyiv harus menunggu hingga tahun depan untuk mendapatkan tiga unit lainnya.
Untuk mempercepat proses, AS mendesak sekutunya untuk menyediakan peralatan antipesawat mereka yang tersedia, bahkan jika peralatan itu sudah tak modern lagi, selama masih memenuhi standar NATO.
Spanyol adalah yang negara pertama menanggapi secara positif seruan itudan negara itu berencana akan mengirim Ukraina empat sistem pertahanan udara permukaan-ke-udara jarak menengah Hawk yang telah dimodernisasi.
Di sisi lain, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada Rabumengumumkan bahwa negaranya akan turut menyediakan sistem radar dan rudal bagi melindungi Ukraina dari serangan Russia.
Inggris juga tak mau ketinggalan. London rencananya akan mengirim misil AMRAAM bagi Ukraina.
Latih Pasukan
Untuk mempertahankan diri dari misil balistik, Washington DC juga mempertimbangkan untuk menyediakan baterai misil Patriot ke Ukraina. Tak hanya itu, militer AS kabarnya sedang berusaha meyakinkan Israel untuk menyediakan bagian-bagian dari sistem pertahan udaranya yaitu Iron Dome.
Menurut Jenderal Milley, tantangan berikutnya jika sudah tersedia sistem pertahanan udara bagi Ukraina yaitu melatih pasukan Ukraina agar bisa menggunakannya.
"Pelatihan diperlukan untuk memastikan bahwa mereka (sistem pertahanan udara) dapat terhubung bersama dengan sistem komando, kendali, dan komunikasi, serta untuk memastikan mereka memiliki radar yang dapat terhubung satu sama lainnya," ucap Milley. "Ini cukup rumit dari sudut pandang teknis dan Ini akan memakan sedikit waktu," imbuh dia. AFP/I-1