NEW YORK - Amerika Serikat (AS) pada Senin (10/7) meminta pemerintah Myanmar agar mengizinkan misi pencari fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelidiki dugaan pembunuhan, pemerkosaan, dan penyiksaan yang dilakukan oleh pasukan keamanan terhadap Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

"Ini sesuatu yang penting, sebaiknya pemerintah Burma mengizinkan misi pencari fakta untuk melakukan tugasnya," kata Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley.

Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang bermarkas di Jenewa memulai penyelidikan pada Maret, namun Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto pemerintahan sipil Myanmar dan juga bertindak sebagai menteri luar negerinya, menolak tuduhan itu dan menentang misi tersebut.

Sebuah laporan PBB pada Februari lalu, berdasarkan wawancara dengan beberapa orang pengungsi Rohingya, menyatakan bahwa pasukan keamanan Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan kelompok Rohingya dalam sebuah serangan yang "sangat mungkin" mengarah kepada kejahatan kemanusiaan dan pembersihan etnis. Ant/Rtr/I-1

Baca Juga: