BEIJING - Dua negara ekonomi terbesar dunia Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok kembali membuka diskusi di bidang perdagangan dan ekonomi guna menyelesaikan beberapa masalah konkret bagi produsen dan konsumen kedua negara. Kementerian perdagangan Tiongkok, Kamis (3/6), seperti dikutip dari kantor berita Reuters, mengatakan diskusi tersebut bertujuan untuk memecahkan berbagai masalah yang muncul setelah periode hubungan yang tegang antara dua ekonomi terbesar dunia itu, termasuk perang dagang yang berlangsung hampir dua tahun.

Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, yang telah memimpin negosiasi perdagangan dengan AS telah melakukan dua kali komunikasi telepon dan video dengan Perwakilan Dagang AS, Katherine Tai, dan Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, dalam waktu kurang dari seminggu. Komunikasi tersebut menandai keterlibatan formal pertama antara kedua belah pihak dalam membahas masalah perdagangan dan ekonomi AS-Tiongkok di bawah pemerintahan baru Presiden Joe Biden.

"Kedua panggilan video tersebut berlangsung sekitar 50 menit," kata Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Gao Feng, pada konferensi pers reguler. Dia menambahkan bahwa percakapan dimulai dengan lancar dan masalah perdagangan AS-Tiongkok serta situasi ekonomi makro dan kebijakan domestik termasuk di antara topik yang dibahas. "Mencari titik temu sambil mengesampingkan perbedaan adalah konsensus," kata Gao.

Tiongkok juga mengangkat soal kekhawatiran khususnya berdasarkan kinerja ekonomi domestik. "Pada langkah selanjutnya, kedua belah pihak, demi kepentingan kedua negara dan dunia, sepakat untuk bekerja sama dan secara pragmatis menyelesaikan beberapa masalah khusus bagi produsen dan konsumen, dan mendorong perkembangan yang sehat dari perdagangan dan hubungan ekonomi AS-Tiongkok," katanya.

Baca Juga: