JENEWA - Para diplomat tinggi dari Amerika Serikat (AS) dan Russia mengadakan perundingan pada Senin (10/1) di Jenewa, Swiss. Perundingan ini merupakan sebuah upaya untuk memadamkan ketegangan atas penempatan pasukan Russia di dekat perbatasannya dengan Ukraina.

Pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri AS, Wendy Sherman, dan Wakil Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Ryabkov, berlangsung selama delapan jam.

Berbicara kepada wartawan usai pertemuan, perwakilan Russia mengatakan bahwa pembicaraan dengan AS amat sulit dan profesional, serta ia mengatakan bahwa posisi AS sebagai pihak yang tidak mengejutkan.

"Ancaman atau peringatan tertentu diajukan. Kami menjelaskan kepada rekan-rekan bahwa kami tidak memiliki rencana untuk menyerang Ukraina," kata Ryabkov. "Tidak ada dasar untuk mengkhawatirkan skenario yang meningkat dalam hal ini," imbuh diplomat Russia itu.

Sementara Sherman menggambarkan pembicaraan itu sebagai perundingan yang terus terang, tetapi menambahkan bahwa Washington DC menolak proposal keamanan Moskwa. Diplomat AS itu mengatakan tidak jelas apakah Moskwa akan berkomitmen untuk deeskalasi.

"Saya rasa kami tidak tahu jawabannya. Kami menjelaskan dengan sangat jelas bahwa sangat sulit untuk memiliki diplomasi yang konstruktif, produktif, dan sukses tanpa deeskalasi," kata Sherman.

Dalam pernyataannya, Sherman juga menambahkan bahwa delegasi AS menolak tuntutan Russia untuk jaminan dari NATO bahwa mereka akan menghentikan ekspansi ke timur.

Barat khawatir bahwa pengerahan pasukan dan alutsista Russia di dekat perbatasan dengan Ukraina dapat menyebabkan invasi. Namun, Moskwa telah membantah niat itu. Kremlin menyatakan bahwa mereka sedang mencari jaminan bahwa NATO tidak akan lagi memperluas ke timur dan bahwa Ukraina tidak akan pernah diberikan keanggotaan aliansi militer.

Tanggapan NATO

Pada saat yang sama dengan pembicaraan di Jenewa, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengadakan pembicaraan dengan Wakil Perdana Menteri Ukraina untuk Integrasi Eropa dan Euro-Atlantik Ukraina, Olga Stefanishyna.

Dalam konferensi pers bersama pada Senin (10/1), Stoltenberg memperingatkan Russia bahwa setiap agresi lebih lanjut terhadap Ukraina akan ditanggapi dengan sanksi politik dan ekonomi yang tinggi.

"Ukraina adalah mitra yang berharga dan lama bagi NATO," ucap Stoltenberg

Pada Rabu (12/1), pertemuan Dewan NATO-Russia akan diadakan di Brussel. Sekjen NATO mengatakan kesediaan Russia untuk hadir merupakan perkembangan positif. AFP/DW/I-1

Baca Juga: