Washington - Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat memutuskan untuk mencopot komandan Armada Ketujuh, Wakil Laksamana Joseph Aucoin, menyusul serangkaian tabrakan yang melibatkan kapal-kapal perang AS di Asia.

Pemberhentian Aucoin itu dilakukan hanya beberapa hari setelah tabrakan antara kapal perang AS, USS John S McCain, dengan sebuah kapal tanker di dekat perairan Singapura pada Senin (21/9) waktu setempat.

"Percepatan perubahan kepemimpinan ini diperlukan," ujar seorang pejabat AS mengenai keputusan untuk mencopot Aucoin.

Pejabat yang tak ingin disebut namanya mengatakan Laksamana Scott Swift, komandan Armada Pasifik AS akan mencopot Aucoin, seorang laksamana bintang tiga, saat keduanya bertemu di Jepang hari ini. Namun, belum jelas kapan pengumuman resmi soal pencopotan ini akan disampaikan.

Posisi Aucoin akan digantikan oleh Phillip Sawyer, wakil komandan Armada Pasifik. Armada Ketujuh yang berbasis di Jepang, mengoperasikan 70 kapal militer dan memiliki sekitar 140 pesawat dan 20 ribu pelaut.

Armada Ketujuh ini beroperasi dari pangkalanpangkalan di Jepang, Korea Selatan, dan Singapura. Sebelumnya pada Senin (21/9), kapal militer AS jenis penghancur rudal, USS John S McCain bertabrakan dengan kapal tanker Alnic MC berbobot 30 ribu ton yang membawa muatan minyak dan zat kimia, di dekat perairan Singapura.

Akibat tabrakan ini, kapal perang AS itu mengalami kerusakan di bagian port side aft atau bagian kiri belakang kapal.

Sedikitnya 10 pelaut AS hilang dan lima orang lainnya luka-luka dalam insiden ini. Ini merupakan insiden besar keempat yang menimpa Armada Pasifik AS tahun ini. Saat ini, operasi pencarian kesepuluh pelaut masih terus dilakukan.

Selain dibantu Singapura, upaya pencarian korban hilang juga dibantu Malaysia dan Indonesia. TNI AL mengerahkan KRI Cucut-886 dan KRI Parang-647 BKO Guskamlabar, serta satu Helly 409 untuk membantu pencarian.

Sebelumnya pada 17 Juni lalu, kapal militer AS lainnya, USS Fitzgerald, nyaris tenggelam di perairan lepas pantai Jepang setelah tabrakan dengan sebuah kapal kontainer Filipina. Jasad tujuh pelaut AS ditemukan tak lama setelah tabrakan tersebut.

Mengikuti Arus

Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo membenarkan bahwa TNI AL bersamasama dengan Angkatan Laut Malaysia dan Singapura masih melakukan pencarian 10 pelaut AS yang hilang di perairan Singapura.

"Kita juga mengerahkan kapal-kapal kecil, termasuk nelayan kita mobilisasi di tempat yang aman dari jalur," kata Panglima TNI. Pencarian harus berdasarkan arus air laut pada saat kejadian.

"Arusnya kemana itu yang kita kejar," katanya. Nurmantyo membenarkan bahwa perairan Singapura sangat berpotensi terjadinya kecelakaan tabrakan kapal, karena Perairan Singapura merupakan wilayah lalu lintas yang paling padat di dunia. Rtr/P-4

Baca Juga: