WASHINGTON DC - Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) memasukkan 11 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam (blacklist) ekonomi. Beberapa perusahaan yang masuk daftar hitam itu adalah KTK Group Co, Tanyuan Technology Co, Esquel Textile Co, Nanchang O-Film Tech, dan lain-lain.

Sampai saat ini, Nanchang masih terdaftar sebagai pemasok komponen untuk perusahaan teknologi terkemuka Amerika Serikat, seperti Apple, Amazon, Dell, bahkan Microsoft.

Blacklist pemerintah AS terhadap Nanchang O-Film Tech dan 10 perusahaan Tiongkok lainnya itu menambah panjang kasus penolakan atas perusahaan Tiongkok di AS di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross, menyebutkan ke-11 perusahaan Tiongkok tersebut melakukan penahanan secara sewenang-wenang, kerja paksa, bahkan sampai pengumpulan data biometrik dan analisis genetika.

"Beijing secara aktif mempromosikan praktik kerja paksa yang tercela dan pengumpulan DNA serta skema analisis untuk memberikan tekanan pada warganya. Sejak Oktober 2019, sudah ada 48 perusahaan Tiongkok yang diduga terlibat dalam penindasan terhadap warga muslim Uighur," kata Ross, Senin (20/7) waktu setempat.

Ross menegaskan AS melakukan pembatasan pada sejumlah produk teknologi AS yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok. Perusahaan-perusahaan yang masuk daftar hitam tersebut tidak dapat membeli komponen atau barang dari perusahaan asal AS tanpa persetujuan pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Perusahaan-perusahaan Tiongkok itu juga tidak bisa menjual barangnya ke AS," tegas Ross.

Sejak tahun lalu, perang dagang antara kedua negara memang terus memanas. Kampanye saling blokir terus digaungkan masing-masing negara. AS mulai memblokir produk-produk Huawei. Bahkan, Huawei kehilangan dukungan sistem dari Google akibat keputusan ini.

Di sisi lain, masyarakat Tiongkok juga sempat menyerukan kampanye "Boycott Apple" sebagai balasannya. Meskipun demikian, Apple masih tetap meneruskan produksinya di Tiongkok. n AFP/P-4

Baca Juga: