Pejabat AS menyatakan bahwa AS belum menyesuaikan postur nuklirnya setelah muncul retorika ancaman serangan nuklir baru dari Presiden Russia, Vladimir Putin.

WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) belum menyesuaikan postur nuklirnya sebagai akibat dari retorika ancaman serangan nuklir baru yang dilakukan Presiden Russia, Vladimir Putin, kata seorang pejabat AS yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya setelah muncul komentar Putin pada Rabu (13/3).

Pejabat itu mengatakan Putin tampaknya menegaskan kembali doktrin nuklir Russia bahwa mereka akan menggunakan senjata nuklir jika kedaulatan mereka terancam.

"Kami belum melihat adanya alasan untuk menyesuaikan postur nuklir kami," kata pejabat itu.

Putin pada Rabu memuji persenjataan nuklir Russia dan memperingatkan bahwa ia siap mengerahkan senjata tersebut jika kedaulatan negaranya berada di bawah ancamandan bulan lalu Kremlin memperingatkan negara-negara Barat bahwa ada risiko yang nyata akan terjadinya bencana nuklir jika mereka meningkatkan konflik.

"Kami siap menggunakan senjata, termasuk senjata apa pun, jika menyangkut ancaman bagi eksistensi negara Russia atau terhadap kedaulatan dan kemerdekaan kami," ucap Presiden Putin dalam wawancara yang disiarkan pada Rabu.

Sementara itu juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa retorika nuklir Russia ceroboh dan tidak bertanggung jawab.

"Russialah yang secara brutal menginvasi Ukraina tanpa provokasi atau pembenaran, dan kami akan terus mendukung Ukraina dalam membela rakyat dan wilayah kedaulatannya dari agresi Russia," kata Watson.

Isu Ukraina

Sedangkan Gedung Putih pada Rabu mengatakan bahwa pihaknya tidak melihat indikasi Moskwa siap menggunakan senjata nuklir di Ukraina, setelah Presiden Putin mengatakan dia siap mengerahkan senjata nuklir jika kedaulatan Russia terancam.

"Retorika Russia mengenai masalah senjata nuklir telah sembrono sejak mereka menginvasi Ukraina pada Februari 2022," kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Karine Jean-Pierre. "Kami belum melihat adanya alasan untuk menyesuaikan postur nuklir kami, atau adanya indikasi bahwa Russia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina," imbuh dia.

Kremlin diketahui telah memuji kehebatan nuklirnya selama dua tahun serangannya di Ukraina. Komentar terbaru Putin muncul beberapa hari menjelang pemilu di Russia yang tampaknya akan memberinya kekuasaan lagi selama enam tahun. AFP/ST/I-1

Baca Juga: