WASHINGTON DC - Amerika Serikat (AS) telah mengakhiri pembatasan bagi pejabat pemerintah untuk melakukan kontak dengan Taiwan. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Sabtu (9/1) dan pengumuman AS itu disambut baik Taipei karena telah mengakhiri diskriminasi selama beberapa dekade.

"Pembatasan internal yang amat rumit kompleks soal kontak para diplomat, anggota dinas dan pejabat lainnya dengan Taipei sebelumnya diberlakukan dalam upaya untuk menenangkan rezim Komunis di Beijing. Kini (pembatasan) sudah berakhir," kata Menlu Pompeo.

Walau pengumuman itu mungkin sifatnya simbolis, namun dampaknya bisa membuat amarah Tiongkok yang menganggap Taiwan sebagai wilayahnya yang membangkang.

Pengumuman Menlu Pompeo itu pun disambut oleh pemerintah Taiwan. "Diskriminasi selama beberapa dekade diakhiri dan (pengumuman) ini merupakan hari besar dalam hubungan bilateral kita," cuit utusan diplomatik Taiwan utk AS, Hsiao Bi-khim, di media sosial.

Sementara itu Menlu Taiwan, Joseph Wu, juga menyatakan amat berterima kasih atas diakhirinya aturan yang tak penting untuk membatasi hubungan dua negara. "Kemitraan antara Taiwan dan AS yang amat dekat terjalin atas dasar kesamaan nilai, kepentingan dan keyakinan yang tak tergoyahkan atas kebebasan dan demokrasi," ucap Menlu Wu.

Terkait dengan kontak langsung dengan Taiwan, Menlu Pompeo menyatakan bahwa kini semua jalur komunikasi dengan Taiwan akan ditangani oleh American Institute in Taiwan (AIT) yang dimiliki pemerintah AS dan institusi itu akan bertindak sebagai kedutaan besar de facto AS.

Kunjungan Dubes

Pernyataan Menlu Pompeo itu disampaikan dua hari setelah Tiongkok mewanti-wanti AS akan menanggung akibat jika Duta Besar AS untuk PBB, Kelly Craft, jadi berkunjung selama 3 hari ke Taiwan pada pekan ini.

Sebelumnya sepanjang tahun lalu Presiden Donald Trump telah mengirimkan sejumlah petinggi pemerintah AS ke Taiwan yang semakin meningkatkan ketegangan antara Beijing dan Washington DC yang telah memanas karena persaingan dagang, isu pandemi, keamanan dan hak asasi manusia.

Beijing menentang setiap pengakuan diplomatik dengan Taiwan dan mencoba agar wilayah itu terisolasi di panggung dunia.

Atas rencana kunjungan Dubes Craft, Taiwan menyatakan kunjungan itu akan semakin memperkuat dukungan pemerintah AS terhadap Taiwan pada lingkup internasional. AFP/I-1

Baca Juga: