Laga kedua di Emi­rates, Arsenal ­harus mampu membalikkan keadaan, jika ­ingin melaju.

PORTO - Pelatih Arsenal Mikel Arteta menyesali kurangnya ketajaman tim asuhannya ketika gol indah Galeno di menit-menit akhir membuat Porto menang 1-0 di laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (22/2) dini hari WIB.

Tampil di pertandingan sistem gugur pertama di kompetisi tertinggi antarklub Eropa dalam tujuh tahun terakhir, Arsenal kesulitan mendobrak pertahanan Porto yang terorganisasi rapi. Aksi cemerlang Galeno menit ke-94 memastikan kemenangan Porto.

Kekalahan tersebut mengakhiri delapan pertandingan tak terkalahkan Arsenal melawan tim asal Portugal. The Gunners kini memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam laga leg kedua di London 12 Maret mendatang.

"Kami kurang mengancam dan tidak agresif, terutama ketika menguasai bola di sepertiga akhir lapangan," ujar Arteta. Dia akan mengubah taktik untuk menyerang lebih baik. Arsenal terakhir kali mencapai perempat final Liga Champions tahun 2010. Saat itu, dia mengalahkan Porto di babak 16 besar. Namun klub asal Portugal tersebut kini lebih diunggulkan.

"Ini tim yang sangat terorganisasi dengan baik dalam bertahan. Pemain selalu merusak ritme kami," ujar Arteta. Arsenal ingin berada di perempat final. Dia harus mengalahkan lawan. Inilah yang harus dilakukan di Emirates.

Arsenal gagal mencatatkan satu pun tembakan tepat sasaran dan pesta gol mereka baru-baru ini terhenti. Ketika skor 0-0, Arsenal melihat ke arah jam dan sudah 93 menit berlalu. "Jika tidak ingin memenangkan pertandingan, maka jangan kalah," ujar gelandang Arsenal, Declan Rice.

Ini benar-benar sebuah pukulan telak karena kebobolan di menit-menit akhir. Namun, Arsenal tahu yang harus dilakukan dan tidak akan membiarkan kepalanya tertunduk. Arteta tetap menggunakan starting line-up yang sama untuk pertandingan ketiga berturut-turut menyusul kemenangan 5-0 atas Burnley akhir pekan lalu.

Bek Porto, Pepe, yang akan berusia 41 tahun pekan depan adalah pemain tertua. Dia tampil dalam sejarah Liga Champions mencatatkan penampilan ke-119 di kompetisi tersebut. Sebagai perbandingan, para starter Arsenal telah menggabungkan total caps 104 sebelum kick-off di Estadio do Dragao.

Meski minim pengalaman di Liga Champions, Arteta mengatakan skuadnya memiliki keyakinan bisa bersaing dengan tim terbaik Eropa. The Gunners mengawali tahun 2024 dengan lima kemenangan berturut-turut Liga Inggris. Diamencetak 21 gol dalam pertandingan tersebut, dan terus bersaing untuk meraih gelar pertama dalam dua dekade.

Selain berada di jalur menuju penguasa tertinggi Inggris untuk pertama kalinya sejak 2004, tim asal London utara itu yakin juga bisa menaklukkan Eropa. Dia termotivasi karena laga final musim ini berlangsung di Wembley.

Arsenal belum pernah menjuarai Liga Champions. Satu-satunya penampilan di final kalah dari Barcelona tahun 2006. Porto, juara kompetisi tertinggi antarklub Eropa itu tahun 1987 dan 2004. Dia berada di peringkat ketiga klasemen liga Portugal sekarang.

Barca Optimistis

Xavi optimistis Barcelona mencapai perempat final Liga Champions meski menyaksikan tim asuhannya yang tampil dominan, tapi ditahan 1-1 di kandang Napoli. Barcelona adalah tim yang tampil lebih baik. Namun hanya mampu bermain seri, setelah Victor Osimhen mencetak gol dan satu-satunya tembakan tepat sasaran tim tuan rumah.

Tim asuhan Xavi, yang mencetak gol melalui Robert Lewandowski, menciptakan lebih banyak peluang dan nyaris meraih kemenangan menit-menit akhir. Sayangtembakan Ilkay Gundogan melebar.

"Bermain seperti ini kami punya peluang bagus untuk lolos. Kami bermain bagus dalam menyerang dan bertahan. Setelah gol itu kami menciptakan lebih banyak peluang," ujar Xavi. Menurutnya, Barca pantas menang. Tapi ini adalah Liga Champions. Jika memberi lawan ruang, Barca dihukum.

Sayang sekali hasilnya tidak mencerminkan permainan. Tapi Xavi puas karena menerapkan taktik latihan. Dia bangga dengan citra yang diberikan skuad dan siap bersaing di leg kedua. ben/AFP/G-1

Baca Juga: