Para arkeolog telah menemukan kompleks ruangan tersembunyi yang ditutupi lukisan Kristen di reruntuhan bangunan sebuah gereja kuno di Sudan. Reruntuhan itu berada di Kota Old Dongola, sebuah kota terpencil di Sudan yang pernah menjadi ibu kota Makuria pada abad pertengahan.

Para arkeolog telah menemukan kompleks ruangan tersembunyi yang ditutupi lukisan Kristen di reruntuhan bangunan sebuah gereja kuno di Sudan. Reruntuhan itu berada di Kota Old Dongola, sebuah kota terpencil di Sudan yang pernah menjadi ibu kota Makuria pada abad pertengahan.

Karya seni dari abad pertengahan antara abad ke-9 dan ke-11 M ini awalnya ditemukan oleh para arkeolog Sudan pada tahun 2021 saat menggali sisa-sisa Gereja El Lagia di cekungan el-Ga'ab di tepi barat Sungai Nil.

Kurangnya keahlian konservasi yang diperlukan untuk menangani pekerjaan, tim memutuskan untuk mengubur kembali reruntuhan untuk sementara demi melindunginya.

Sebuah tim dari Pusat Arkeologi Mediterania Polandia telah menjelajahi rumah-rumah yang berasal dari periode Funj akhir abad ke-16 hingga ke-19, ketika tim tersebut menemukan sebuah bukaan ke dalam sebuah ruangan kecil yang dicat dengan penggambaran Bunda Allah, Kristus, seorang penguasa Nubia, dan Malaikat Tertinggi Mikhael atau Mikaill.

Nubia di masa lalu adalah bagian dari wilayah Mesir. Wilayah yang berada berada di sepanjang Sungai Nil sekarang berada di negara Sudan utara dan sebagian di Mesir. Pada zaman kuno, Nubia merupakan kerajaan independen.

Dari penelitian pendahuluan mereka menunjukkan ketika dibuat, lukisan-lukisan itu dibuat pada saat tekanan ekstrem di wilayah Dongola yang menjadi bagian dari Nubia. Kota Dongola sendiri merupakan kota perdagangan penting di 80 kilometer sebelah barat Sungai Nil.

Kota ini berkembang selama ratusan tahun di bawah hubungan damai antara Muslim Mesir dan Kristen Nubia. Dengan nama Arab Dungulah, kota ini dulunya bekas keuskupan Katolik Latin tepatnya pada abad ke-14.

Lukisan tersebut menunjukkan seorang penguasa Nubia, yang diyakini sebagai Raja David atau Daud. Ia dilindungi oleh Malaikat Tertinggi Mikail dan disertai dengan prasasti yang menyerukan kepada Tuhan untuk melindungi kota adegan figuratif yang oleh para arkeolog dianggap unik untuk seni Kristen.

Pemerintahan Raja David menandai awal dari akhir kerajaan karena serangan yang dilakukan Kesultanan Mamluk pada 1276. Para arkeolog di lokasi berspekulasi bahwa lukisan itu mungkin dibuat ketika tentara Mamluk yang mendekat atau mengepung kota. Dari prasasti yang menyertai lukisan itu, memuat permohonan perlindungan Tuhan.

Direktur proyek tersebut Artur Ob?uski, menerangkan bahwa kamar-kamar ruangan di Dongola kuno ditutupi dengan kubah dan kubah itu dibangun dari batu bata kering dan lebih dari 20 kaki di atas permukaan tanah abad pertengahan, sebuah fakta yang membingungkan para arkeolog, terlebih kompleks ini bersebelahan dengan Gereja Agung Yesus, yang merupakan gereja terpenting di Kerajaan Makuria.

"Saya pikir struktur ini dibangun tepat di tempat ini karena keberadaan Gereja Agung Yesus, yang merupakan gereja terbesar dan terpenting di Nubia menurut sumber tertulis," kata Ob?uski kepada Artnet News.

Pusat Budaya

Pada saat penciptaannya, Kerajaan Nubia yang menempati daerah tersebut merupakan bagian dari pusat budaya Kristen awal. Hal ini terlihat dari ikonografi berupa identifikasi, deskripsi dan interpretasi religius dalam karya tersebut.

"Kami memiliki dana untuk tiga proyek baru dan salah satunya difokuskan pada penggalian Gereja Agung Yesus," ujar Ob?uski.

Menjelang kepulangan mereka ke Dongola kuno pada musim gugur saat suhu di Sudan lebih dingin, tim telah mengamankan dan melindungi lukisan dinding. Karya-karya tersebut kini telah didokumentasikan dan dipulihkan oleh tim peneliti Polandia dari Cardinal Stefan Wyszynski University di Warsawa.

Arkeolog Polandia telah menggali kota sejak 1960-an, dengan tugas terbaru yang didanai oleh Dewan Riset Eropa. "Terlepas dari semua metode baru dan dana yang melimpah, arkeologi masih memberikan kejutan seperti ini," imbuh Ob?uski. hay/I-1

Baca Juga: