AMSTERDAM - Para arkeolog telah menemukan kompleks kuil Romawi berusia hampir 2.000 tahun di Belanda, demikian diumumkan para pejabat Belanda pada awal pekan ini. Penemuan ini mengejutkan dan menggembirakan para arkeolog, karena ini adalah pertama kalinya kuil-kuil digali di tempat yang dulunya merupakan batas utara Kekaisaran Romawi.

Kompleks kuil ditemukan di sebuah situs ekstraksi tanah liat di Desa Herwen-Hemeling, di provinsi timur Gelderland dekat perbatasan dengan Jerman. Daerah ini terletak di dekat Situs Warisan Dunia UNESCO, Roman Limes.

"Arkeolog amatir menemukan beberapa artefak pada 2021 dan menuntut pihak berwenang untuk melakukan penggalian yang lebih besar," kata badan warisan budaya nasional Belanda dalam sebuah pernyataan seperti dilansir kantor berita Deutsche Welle, Kamis (23/6)

Tim peneliti menemukan sisa-sisa setidaknya dua kuil era Romawi yang digunakan antara abad pertama dan keempat. Salah satunya adalah kuil Gallo-Romawi yang memiliki atap genteng dan dinding yang dicat warna-warni, sementara yang lebih kecil terletak beberapa meter jauhnya.

Di antara artefak yang ditemukan di reruntuhan adalah sisa-sisa patung dewa-dewi, serta lubang di mana tentara Romawi menyalakan api pengorbanan yang besar. Beberapa temuan akan dipajang di museum lokal di Nijmegen, lapor kantor berita DPA.

Biasanya, bangunan Romawi dirobohkan atau digunakan kembali untuk membangun bangunan lain, tetapi tampaknya hal ini tidak terjadi di situs Herwen-Hemeling.

"Belum pernah sebelumnya ditemukan kompleks yang begitu lengkap di Belanda," demikian badan warisan budaya nasional Belanda.

Aspek lain yang sangat luar biasa adalah penemuan beberapa lusin altar batu kecil tempat tentara Romawi memberikan persembahan kepada dewa-dewi mereka.

"Batu-batu ini didedikasikan untuk Hercules Magusanus, Jupiter-Serapis dan Merkurius," kata badan tersebut, seraya menambahkan bahwa kuil-kuil itu kemungkinan digunakan selama berabad-abad.

Para peneliti juga menemukan sejumlah fragmen patung batu kapur yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Berdasarkan jenis prasasti pada genteng, para arkeolog percaya bahwa kompleks kuil itu terutama digunakan oleh tentara karena militer bertanggung jawab pada saat itu untuk membuat genteng.

Ujung tombak dan tombak ditemukan di dekatnya, serta sisa-sisa baju besi militer dan tali kekang kuda. Altar-altar batu kecil dengan tulisan-tulisannya juga mengungkapkan bagaimana tentara Romawi mengucapkan terima kasih dan apa yang mereka syukuri.

"Para perwira tinggi Romawi mendirikan lusinan batu nazar untuk berterima kasih kepada dewa atau dewi karena telah memenuhi keinginan mereka. Ini tidak selalu berhubungan dengan memenangkan pertempuran," kata badan Belanda itu. "Cukup dengan bertahan hidup di wilayah utara ini, terkadang jauh dari rumah, seringkali menjadi alasan yang cukup untuk bersyukur," imbuh badan tersebut. DW/I-1

Baca Juga: