Isu sengketa Kepulauan Falkland kembali mengemuka setelah Argentina meninggalkan pakta kerja sama dan menuntut pembicaraan baru mengenai kedaulatan mereka atas kepulauan itu.

LONDON - Pemerintah Inggris pada Kamis (2/3) bersikeras bahwa Kepulauan Falkland tetap milik Inggris setelah Argentina meninggalkan pakta kerja sama dan menuntut pembicaraan baru mengenai kedaulatan mereka atas kepulauan itu.

Falkland adalah sebuah kepulauan yang disengketakan di Atlantik selatan. Dikenal dengan nama lain Islas Malvinas dalam bahasa Spanyol, pulau-pulau yang dikuasai Inggris menjadi target perang singkat namun brutal setelah Argentina menginvasi pada 1982. Inggris berhasil mengusir pasukan penyerang setelah mengirim armada angkatan lautnya.

Pada tahun 2016, kedua belah pihak meneken Pakta Foradori-Duncan 2016 yang isinya menyepakati untuk tidak setuju tentang kedaulatan, tetapi untuk bekerja sama dalam isu-isu seperti energi, pengiriman dan penangkapan ikan, dan dalam mengidentifikasi sisa-sisa tentara Argentina yang tewas dalam pertempuran.

Tetapi pada pembicaraan G20 di New Delhi, Menteri Luar Negeri Argentina, Santiago Cafiero, memberi tahu mitranya dari Inggris, Menteri Luar Negeri James Cleverly, bahwa pemerintahnya mengabaikan pakta tersebut.

"Menlu Santiago Cafiero telah merumuskan proposal untuk memulai kembali negosiasi kedaulatan atas isu Falkland," kata Kementerian Luar Negeri Argentina.

Dalam serangkaian cuitan di media sosial, Menlu Cafiero memperbaharui tuntutan lama Argentina, namun bukan untuk negosiasi tentang kedaulatan pulau-pulau di forum PBB di New York.

"Kepulauan Falkland adalah milik Inggris," cuit Menlu Cleverly, menanggapi pernyataan Menlu Cafiero di media sosial Twitter.

"Penduduk pulau memiliki hak untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Mereka telah memilih untuk tetap menjadi Wilayah Seberang Laut Inggris yang berpemerintahan sendiri," imbuh dia.

Inggris Kecewa

Keputusan itu diumumkan tepat setelah menteri Inggris untuk Amerika dan Karibia, David Rutley, mengunjungi Buenos Aires untuk melakukan apa yang disebutnya sebagai pertemuan yang produktif.

"Argentina telah memilih untuk mundur dari kesepakatan yang telah membawa kenyamanan bagi keluarga mereka yang tewas dalam konflik 1982," cuit Rutley, menyebut keputusan itu mengecewakan.

"Argentina, Inggris, dan Falklands, semuanya mendapat manfaat dari perjanjian ini," imbuh dia.

Kedua negara tahun lalu memperingati 40 tahun terjadinya konflik, yang merenggut nyawa 649 tentara Argentina, 255 prajurit Inggris, dan tiga perempuan sipil yang tinggal di pulau itu.

Menurut pemerintah Argentina, Kepulauan yang terletak sekitar 600 kilometer di lepas pantai Argentina ini adalah tempat bernaungnya bagi sekitar 3.200 orang dari 60 negara. AFP/I-1

Baca Juga: