BUENOS AIRES - Dua negara di Amerika Selatan, Argentina dan Venezuela, saling mengeluarkan surat perintah penangkapan presiden masing-masing pada hari Senin (23/9) di tengah pertikaian antara pemimpin "anarko-kapitalis" Javier Milei dan orang kuat sosialis Nicolas Maduro.

Venezuela menjadi yang pertama mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Argentina Milei atas apa yang disebutnya "pencurian" pesawat Venezuela yang disita di Buenos Aires karena dugaan pelanggaran sanksi.

Pengadilan di Caracas juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Menteri Keamanan Argentina Patricia Bullrich dan Karina Milei, saudara perempuan presiden sekaligus penasihat presiden.

Beberapa jam kemudian, pengadilan Argentina membalas dengan memerintahkan penangkapan Presiden Venezuela Maduro dan puluhan pembantunya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pengadilan juga meminta organisasi kepolisian internasional Interpol untuk mengeluarkan red notice untuk penangkapan mereka, media lokal melaporkan.

Pengadilan federal di Buenos Aires menuduh para pemimpin Venezuela mengatur penculikan dan penyiksaan warga negara Venezuela, tambah laporan tersebut.

Pengadilan menerapkan prinsip yurisdiksi universal, yang memungkinkan negara untuk mengadili kejahatan serius tertentu tanpa memandang tempat terjadinya.

Menteri Dalam Negeri Diosdado Cabello termasuk di antara mereka yang dicari.

Kutub yang Berlawanan

Venezuela telah berulang kali berselisih dengan Argentina, tempat Milei menjabat Desember lalu. Milei adalah seorang kritikus vokal sosialisme gaya Maduro.

Argentina merupakan salah satu dari puluhan negara yang tidak mengakui klaim kemenangan Maduro dalam pemilihan umum pada tanggal 28 Juli.

Argentina yang kedutaan besarnya di Caracas melindungi pejabat oposisi Venezuela, termasuk di antara tujuh negara Amerika Latin yang memutuskan hubungan dengan Caracas setelah pemilu.

Surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Venezuela untuk Milei berkaitan dengan pesawat kargo milik perusahaan Venezuela Emtrasur, yang disita setelah mendarat di Argentina pada bulan Juni 2022, sebelum Milei menjabat.

Seorang hakim Argentina kemudian mengabulkan permintaan Amerika Serikat untuk menyita pesawat tersebut dengan alasan hukum telah dilanggar ketika Iran menjualnya ke Venezuela. Kedua negara tersebut berada di bawah sanksi AS.

Mahkamah Agung Venezuela pada hari Senin menuduh Milei melakukan perampokan berat, penahanan yang tidak sah, dan "gangguan yang tidak sah terhadap keselamatan operasional penerbangan sipil."

Surat perintah penangkapan itu sebagian besar dilihat sebagai simbolis, karena kecil kemungkinan Milei akan menginjakkan kaki di Venezuela, yang merupakan satu-satunya negara tempat surat perintah itu berlaku.

Rezim Maduro telah berulang kali menyerang para pengkritiknya, terutama menuduh Amerika Serikat berencana menggulingkan Maduro, presiden pilihan mendiang pemimpin Venezuela Hugo Chavez.

Baca Juga: