Albiceleste belum mampu sepenuhnya memanfaatkan ketangguhan itu, dengan hanya memenangkan dua dari lima pertandingan terakhir
BUENOS AIRES - Pemuncak klasemen kualifikasi Piala Dunia Zona CONMEBOL, Argentina, menjamu Bolivia di Buenos Aires, Rabu (16/10). Tim juara dunia bertahan kini kokoh di puncak klasemen meskipun gagal menang pekan lalu.
Di sisi lain, Bolivia mencatatkan kemenangan besar di matchday kesembilan. Ini memperkuat peluang untuk lolos ke putaran final Piala Dunia pertama dalam tiga dekade terakhir. Hasil imbang melawan Venezuela tengah pekan lalu bukanlah hasil yang diharapkan Argentina.
Namun tetap cukup untuk memperlebar jarak satu poin dari Kolombia dan Uruguay. Kedua pesaing terdekat itu menderita kekalahan mengejutkan dalam matchday kesembilan.
Argentina asuhan Lionel Scaloni telah melakukan sebagian besar laga berat dengan mengumpulkan 19 poin di paruh pertama kualifikasi. Namun, performa Albiceleste tidak maksimal saat bertandang ke Maturín menghadapi Venezuela yang sulit ditaklukkan.
Argentina unggul lebih dulu melalui gol Nicolas Otamendi di babak pertama, tapi Venezuela, yang lebih banyak menciptakan peluang, melepaskan 18 tembakan dibandingkan dengan hanya enam tembakan dari Albiceleste. Akhirnya, Venezuela menyamakan kedudukan lewat gol Salomon Rondon.
Hasil imbang 1-1 di kualifikasi zona Amerika Selatan memang jarang dianggap buruk. Dengan tambahan satu poin, Argentina kini unggul tiga poin di puncak klasemen meskipun sebelumnya kalah dari Kolombia.
Scaloni telah membentuk pertahanan yang kokoh, hanya kebobolan delapan gol dalam 20 pertandingan kualifikasi terakhir. Namun, Argentina belum mampu sepenuhnya memanfaatkan ketangguhan itu, dengan hanya memenangkan dua dari lima pertandingan terakhir. Argentina sangat diunggulkan untuk memperbaiki catatan itu saat menghadapi Bolivia, tim yang kerap kesulitan bermain tandang.
Seperti banyak tim lain, Argentina juga pernah mengalami masalah saat melakoni laga tandang ke Bolivia, termasuk kekalahan 6-1 pada 2009. Namun, di 11 pertemuan kandang melawan Bolivia dalam laga kualifikasi, Argentina berhasil memenangkan 10 pertandingan dan hanya sekali bermain imbang.
Bolivia, yang bulan lalu meraih kemenangan tandang pertama dalam 31 tahun terakhir, kini percaya diri bisa menghadapi tantangan apa pun. Situasi itu terutama setelah peningkatan performa di bawah pelatih Oscar Villegas. Kemenangan mengejutkan tim berjuluk La Verde atas Chile di laga tandang bulan lalu diikuti oleh kemenangan kandang melawan Venezuela dan Kolombia.
Kemenangan 4-0 atas Venezuela sangat impresif, tetapi kemenangan melawan Kolombia lebih mencengangkan lagi. Ini mengingat Bolivia bermain dengan 10 orang selama 70 menit, menghadapi tim posisi kedua klasemen kualifikasi.
Perubahan venue (tempat) laga kandang dari La Paz ke El Alto, yang memiliki ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut, memberikan pengaruh besar. Kolombia, meskipun memiliki keunggulan jumlah pemain, tidak mampu mengatasi tantangan altitude. Akhirnya Bolivia mencetak satu-satunya gol di pertandingan itu melalui Miguelito.
Dengan hasil ini berarti Villegas telah membimbing Bolivia meraih tiga kemenangan dari tiga pertandingan kualifikasi. Hasil itu merupakan perubahan drastis setelah hanya mengumpulkan tiga poin dari enam pertandingan pertama. Kini, La Verde berada di salah satu posisi otomatis menuju putaran final Piala Dunia.
Brasil-Peru
Di laga lain Brasil berhadapan dengan Peru. Beberapa hari setelah meraih kemenangan dramatis yang sedikit mengurangi tekanan terhadap pelatih Dorival Junior, Brasil menjamu Peru di Brasilia.
Kemenangan terakhir di kandang Chile membuat Brasil tetap berada di posisi otomatis untuk lolos. Sedangkan Peru berhasil keluar dari posisi terbawah setelah meraih kemenangan pertama pekan lalu.
Kepercayaan Dorival kepada para pemain Botafogo (tim sepak bola Brasil yang bermarkas di Rio de Janeiro), yang sedang dalam performa terbaik terbukti menjadi langkah cerdas saat Brasil meraih kemenangan penting melawan Chile. Kemenangan itu menjadi langkah penting dalam upaya Brasil melanjutkan catatan luar biasa dengan selalu lolos ke setiap putaran final Piala Dunia.
Memasuki jeda internasional, Brasil hampir mengalami krisis dengan hasil buruk, tetapi itu terhindarkan lewat gol penentu Luiz Henrique di menit-menit akhir di ibu kota Chile. Brasil tertinggal lebih dulu, namun pemain Botafogo lainnya, Igor Jesus, mencetak gol penyama, sebelum rekan setimnya mencetak gol kemenangan di menit ke-89. ben/G-1