JAKARTA - Area parkir di rumah susun hak milik (rusunami) Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, merupakan bagian dari program rumah down payment (DP) nol rupiah yang menyediakan parkir mobil.

"Ada parkiran mobil, tapi terbatas cuma berapa puluh aja. Kan enggak bisa semua orang punya mobil," kata Kepala Unit Fasilitasi Pemilikan Rumah Sejahtera Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provinsi DKI Jakarta, Dzikran Kurniawan, di Jakarta, Rabu (14/8).

Namun menurut dia, keberadaan parkir mobil tersebut bukan diprioritaskan untuk para penghuni program rumah DP nol rupiah, parkir mobil tersebut digunakan untuk kebutuhan tertentu yang bersifat publik.

"Cuma untuk kebutuhan tertentu, seperti ambulans dan juga untuk mobil yang sifatnya untuk publik. Prioritasnya seperti itu," tegasnya.

Penjelasaan Dzikran terkait adanya kabar banyak pemilik kendaraan roda empat yang ikut mendaftarkan diri dalam program rumah DP 0 rupiah. Padahal program Pemprov DKI Jakarta tersebut ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Lebih lanjut menurut dia, keberadaan parkir mobil di area rumah DP nol rupiah sesuai dengan regulasi dan aturan yang berlaku.

"Enggak boleh juga kita bangun rusunami tidak boleh ada parkirannya, kan enggak bisa juga. Ada syaratnya di situ. Bahwa kalau membangun rusun milik sekian persen ada parkir, itu ada regulasinya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan area parkir Rumah Susun Milik Klapa Vilage, Jakarta Timur, dipenuhi kendaraan roda empat dengan berbagai merek, yang dibawa oleh pemohon pada hari terakhir pendaftaran gelombang kedua rumah down paymet (DP) nol rupiah, Selasa (13/8).

"Ini bukan mobil saya. Mobil ini punya bapak saya, karena kebetulan saya bawa anak dan istri ke sini. Kasian kalau bawa motor bisa kepanasan," kata pemohon, Dede Effendi, 28 tahun, di Jakarta. Pria yang berprofesi sebagai Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) pada Sub Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta Pusat itu datang ke lokasi pendaftaran menggunakan Toyota Avanza berwarna silver.

Dede sedang membutuhkan tempat tinggal tetap setelah menikah pada 2015 dan dikaruniai dua anak.

Kehidupan rumah tangga Dede selama ini menumpang di kediaman mertua di Ciganjur, Jakarta Selatan, yang berbatasan dengan Kota Depok, Jawa Barat.

Dede yang memiliki penghasilan tetap di bawah tujuh juta rupiah per bulan itu memilih waktu pendaftaran rumah di hari terakhir karena rutinitas yang padat. "Saya sih yakin bisa dapat (rumah) karena persyaratannya sebagian besar sudah lengkap," katanya.

Petugas keamanan di meja pendaftaran mencatat hingga 12.30 WIB, jumlah pendaftar mencapai total 170 orang.

Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta menjadikan kepemilikan kendaraan sebagai salah satu pertimbangan pemohon bisa mendapat hunian DP nol rupiah. pin/ant/P-5

Baca Juga: