Kementerian Energi Uzbekistan mengumumkan, perusahaan National Power Grid Uzbekistan dan ACWA Power Arab Saudi telah menandatangani perjanjian pembelian listrik untuk membangun tiga pembangkit listrik tenaga angin di negara Asia Tengah tersebut. Adapun proyek tersebut akan dibangun di wilayah barat laut Uzbekistan, yakni Karakalpakstan.

Dilansir dari Xinhua, Kementerian tersebut juga melaporkan bahwa pembangkit listrik yang akan dibangun itu memiliki kapasitas 1.500 megawatt. Nantinya, proyek ladang angin Kungrad akan dibangun oleh ACWA Power, dan akan dioperasikan juga pada tahun 2026 mendatang.

Pembangkit tersebut diharapkan menghasilkan 5,2 miliar kilowatt-jam listrik per tahun, katanya. Adapun, pembangkit tersebut akan memiliki Sistem Penyimpanan Energi Baterai untuk memuluskan output daya terputus-putus dari turbin angin.

ACWA Power juga akan membangun jalur transmisi udara lebih dari 800 km untuk menyalurkan tenaga angin dari barat laut Uzbekistan ke bagian tengahnya, kata kementerian tersebut.

Menurut laporan Arab News, proyek ladang angin Kungrad memiliki nilai mencapai 2,4 miliar dolar AS, kata ACWA Power dalam pengajuan ke bursa efek Tadawul. Setelah selesai, ladang angin tersebut diharapkan dapat mengimbangi 2,4 juta ton emisi karbon per tahun dan memberikan daya pada 1,65 juta rumah.

ACWA Power lebih lanjut mencatat bahwa perjanjian jual beli listrik mencakup tiga pembangkit listrik tenaga angin di lokasi tersebut, masing-masing mengembangkan 500 megawatt tenaga angin. Pengajuan bursa menambahkan bahwa kesepakatan itu mencakup pengembangan, konstruksi, dan pengoperasian proyek, dan kontrak memiliki durasi 25 tahun setelah proyek selesai.

"Dampak finansial dari pendapatan yang dikontrak diharapkan setelah proyek mencapai tanggal operasi komersial proyek pada kuartal ketiga tahun 2027," kata ACWA Power dalam pengajuannya.

Sebelumnya dikenal sebagai Karakalpakstan Wind Independent Power Producer, fasilitas angin Kungrad disebut-sebut sebagai ladang angin satu lokasi terbesar di Asia Tengah dan salah satu yang terbesar di dunia.

ACWA Power terus memperluas jejak globalnya selama bertahun-tahun dan sekarang menjadi salah satu nama terbesar di sektor energi secara global.

Sebelumnya pada bulan November, ACWA Power menandatangani nota kesepahaman dengan penyedia listrik milik negara Indonesia untuk mengembangkan penyimpanan baterai untuk fasilitas energi terbarukan dan pengembangan hidrogen hijau di negara Asia.

Selain itu, pada bulan September, selama wawancara eksklusif dengan Arab News di sela-sela Forum Desalinasi Masa Depan, CEO ACWA Power Paddy Padmanathan mengatakan bahwa perusahaan berencana untuk memperluas pabrik desalinasi airnya di Timur Tengah dan Afrika dalam beberapa tahun mendatang, terutama di Mesir dan Maroko.

Selama Konferensi Perubahan Iklim PBB pada bulan November, Ketua ACWA Power Mohammed Abunayyan mengatakan bahwa perusahaan bermaksud untuk menghemat hingga 9,5 juta ton karbon per tahun pada tahun 2025. Abunayyan juga mencatat bahwa perusahaan tersebut berencana untuk memasok hidrogen hijau ke dunia dan memiliki banyak proyek dalam jalur pipanya yang tersebar dari Oman ke Mesir hingga Thailand dan bahkan Maroko.

Baca Juga: