Arab Saudi mulai membuka dan menerima jamaah umrah dari luar negeri mulai Senin (9/8/2021). Namun, sangat disayangkan untuk jamaah asal Indonesia belum diperkenankan melakukan ibadah umrah.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan bahwa Pemerintah Arab Saudi akan meningkatkan kapasitas jemaah umrah hingga 2 juta per bulan, mulai 9 Agustus 2021.

Jumlah jemaah umrah yang mencapai 2 juta tersebut melonjak dari sebelumnya yang hanya 60.000 jemaah selama pandemi Covid-19. Kebijakan penambahan kapasitas jemaah umrah tersebut diumumkan melalui Saudi Press Agency (SPA) pada Minggu (8/8/2021).

Keterangan Kementerian Agama RI, justru meminta jemaah umrah Indonesia untuk menunda pelaksanaan umrah ke tanah Suci.

Arab Saudi mulai menerima pengajuan umrah dari jemaah internasional yang sudah divaksin Covid-19 per Senin (9/8/2021).

Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Khoirizi, mengatakan alasan penundaan adalah karena sejak Februari lalu sampai saat ini Indonesia masih menjadi satu dari sembilan negara yang masuk dalam daftar larangan masuk Saudi karena tingkat penularan dan angka kematian Covid-19 yang masih tinggi.

Khoirizi memaparkan sudah hampir 60 ribu WNI yang mendaftar umrah hingga Februari lalu. "Ada sekitar 59 ribuan jemaah terdaftar di PPIU tetapi Indonesia sampai saat ini masih masuk dalam 9 negara yang di suspend karena tingkat penyebaran Covid dan angka kematian juga masih tinggi," kata Khoirizi dikutip dari CNNIndonesia.com.

"Di samping itu kami memang berdiplomasi dengan pemerintah Saudi dalam hal ini duta besar Saudi, Dubes meminta kepada kita untuk bersabar dan menunggu surat yang menyampaikan teknis pelaksanakan umrah kalau Indonesia diberikan kesempatan," ujarnya.

Khoirizi mengatakan tak ada larangan warga Indonesia untuk melakukan umrah. Namun, dengan kondisi RI yang masih masuk dalam daftar larangan masuk Saudi, WNI yang ingin melaksanakan umrah harus transit dan melakukan karantina 14 hari di negara ketiga sebelum tiba di Arab Saudi.

Sedangkan, Konsul Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Eko Hartono membenarkan hal tersebut. Salah satunya persoalan vaksin yang digunakan Indonesia menjadi tantangan.

"Iya mulai besok 9 agustus. Belum bisa (Jamaah Indonesia)," kata Eko.

"Vaksin juga salah 1 tantangan karena sampai sekarang hanya 4 vaksin yang diakui Saudi: Pfizer, Moderna, Johnsons, dan Astra. Sementara kebanyakan di kita pakai Sinovac dan Sinopharm," imbuhnya.

Baca Juga: