Arab Saudi telah meminta PBB untuk turut mengakhiri serangan drone yang ditembakkan  milisi Houthi di Yaman karena sepak terjang mereka akan mempengaruhi keamanan regional dan perdamaian internasional.

NEW YORK - Arab Saudi secara resmi telah meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar turut memikul tanggung jawab untuk mengakhiri sepak terjang milisi Houthi dukungan Iran. Selain itu Arab Saudi juga meminta anggota DK PBB untuk mengutuk keras tindakan terorisme kelompok Houthi.

"Untuk menghentikan ancaman mereka terhadap perdamaian dan keamanan internasional, serta untuk meminta pertanggungjawaban atas aktivitas kekerasan mereka," demikian pernyataan dari Perwakilan Tetap Arab Saudi untuk PBB, Abdallah Yahya Al-Mouallimi, dalam permohonan tertulis, Kamis (11/2).

Surat itu dilayangkan seiring dengan semakin intensnya serangan oleh milisi Houthi dari Yaman terhadap Saudi yang disebut Riyadh sebagai sebuah pelanggaran yang nyata terhadap hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Salah satu contoh terbaru yang diberikan adalah serangan Houthi pada 11 Februari yang menargetkan Bandara Internasional Abha, di Provinsi Asir, yang menyebabkan sebuah pesawat sipil terbakar.

"Tindakan terorisme yang menargetkan infrastruktur sipil dan mengancam wisatawan sipil yang tidak bersalah adalah kejahatan perang yang keji, dan milisi Houthi harus dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional," kata Al-Mouallimi dalam suratnya.

Al-Mouallimi menambahkan, tindak terorisme Houthi itu tak hanya terus menggagalkan upaya PBB untuk mencapai solusi politik yang komprehensif di Yaman, tetapi juga mengacaukan keamanan regional dan perdamaian internasional.

Reaksi Eropa dan AS

Sementara itu, Inggris, Prancis dan Jerman dalam pernyataan bersama mengutuk serentetan serangan kelompok Houthi terhadap Arab Saudi, sebagai pelanggaran hukum internasional.

"Serangan lanjutan seperti ini, termasuk yang menargetkan wilayah sipil menggambarkan keseriusan ancaman yang ditimbulkan oleh pengerahan drone (pesawat tanpa awak) terhadap stabilitas kawasan," demikian pernyataan bersama dari 3 Kementerian Luar Negeri di Eropa.

Pekan lalu milisi Houthi juga menuai kecaman internasional setelah meluncurkan serangkaian drone ke Arab Saudi, yang berhasil dicegat oleh pasukan koalisi Arab.

Sedangkan pemerintahan Amerika Serikat yang baru juga telah memperbarui komitmennya untuk melindungi wilayah dan rakyat Arab Saudi dari serangan dari Yaman. Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah AS memutuskan untuk menghapus pemberontak Houthi dari daftar kelompok teroris.

Sementara itu, Parlemen Eropa turut mengutuk kekerasan yang sedang berlangsung di Yaman. Parlemen Eropa mengatakan, hampir 80 persen orang Yaman, atau lebih dari 24 juta orang, membutuhkan bantuan kemanusiaan, sementara 50.000 orang hidup dalam kondisi seperti kelaparan. Mereka juga mengatakan, angka itu diperkirakan meningkat tiga kali lipat pada pertengahan tahun.  SB/ArabNews/I-1

Baca Juga: