RIYADH - Pemerintah Arab Saudi menerapkan karantina wilayah atau "lockdown" di dua kota suci yaitu Makkah dan Madinah pada Kamis (2/4) selama 24 jam. Langkah karantina ini dilakukan demi memperketat upaya penanganan virus korona di wilayah kerajaan itu, di mana sebelumnya hanya diberlakukan jam malam mulai pukul 15.00 hingga 06.00.

"Lockdown selama 24 jam diberlakukan di Makkah dan Madinah mulai hari ini (Kamis) hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kebijakan ini terdapat beberapa pengecualian antara lain bagi pekerja di sektor penting saat ini dan warga yang ingin membeli makanan serta mengakses layanan kesehatan," demikian pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi seperti dikutip dari kantor berita Saudi Press Agency (SPA).

"Mobil di kedua kota itu hanya diperbolehkan mengangkut satu orang saja," imbuh kementerian itu seraya menambahkan langkah ini harus dijalankan agar penularan virus korona bisa dicegah.

Sebelumnya Arab Saudi telah mengambil langkah yang drastis dalam menangani pandemi Covid-19 di wilayahnya yakni dengan menghentikan penerbangan internasional, menutup tempat-tempat umum, dan menangguhkan kegiatan umrah yang biasanya berlangsung sepanjang tahun.

Pada Selasa (31/3) lalu, pemerintah Arab Saudi juga telah meminta umat Muslim untuk menunda rencana beribadah haji hingga ada kejelasan mengenai akhir pandemi ini.

Pembatasan pergerakan di Riyadh dan Jeddah juga diperketat, dengan peraturan jam malam yang diterapkan serta penutupan bioskop, mal, dan restoran.

Sementara itu, Provinsi Qatif di mana kasus korona pertama Arab Saudi muncul bulan lalu pada peziarah yang baru kembali dari Iran, telah berada di bawah kebijakan karantina wilayah hampir selama empat pekan.

Hingga saat ini tercatat ada 1.885 kasus terkonfirmasi positif terkena virus korona di seluruh Arab Saudi dengan 21 kasus berujung kematian, dan angka itu adalah yang tertinggi di antara enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk.

Walaupun begitu, pejabat urusan kesehatan negara itu menyebut bahwa pengalaman mereka melawan wabah middle east respiratory syndrome (MERS) turut membantu menyiapkan Arab Saudi untuk melawan wabah baru ini.

Penutupan Lainnya

Selain Arab Saudi, sejumlah negara Arab di kawasan teluk pun dilaporkan telah menutup wilayah-wilayah yang banyak dihuni kaum pekerja migran berpenghasilan rendah.

Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Kuwait, otoritasnya mempertimbangkan "lockdown" di sejumlah wilayahnya setelah Qatar mulai memberlakukan aturan yang serupa di kawasan industri serta Oman menutup Muttrah, sebuah kawasan bisnis tertua di negeri itu.

Uni Emirat Arab pun telah menutup kawasan bisnis emas dan rempah yang amat terkenal yaitu Al Ras di Dubai dimana di kawasan itu banyak tinggal pekerja migran. SB/AFP/Ant/I-1

Baca Juga: